Strategi Nasional Pemberantasan Kanker Serviks

FK-KMK UGM. Pusat Kesehatan Reproduksi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM melaksanakan Kuliah Tamu “Indonesia’s Progress Towards Primary and Secondary Prevention of Cervical Cancer” pada Kamis (26/10) di Ruang Teater lantai 2 Perpustakaan FK-KMK UGM.

Kanker serviks adalah krisis baru bagi kesehatan perempuan dan keluarga di dunia, khususnya di negara-negara berpenghasilan rendah. Secara global, wanita meninggal karena kehamilan dan melahirkan menjadi lebih rendah jumlahnya dibanding kematian karena kanker serviks. “Penurunan angka MMR (Maternal Mortality Rate) di Indonesia turun dari 306 kasus per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2015 menjadi 186 kasus per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2020. Hal ini menggeser perhatian baru pada kanker serviks,” ungkap Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, S.U., M.Sc., ScD dalam pembukaan Kuliah Tamu ini.

Prof. Linda Bennett bersama dengan Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, S.U., M.Sc., ScD (Pusat Kesehatan Reproduksi FK-KMK UGM), Prof. Barbara McPake, Setyani Marta Dewi, dam Andi Halfpapp (Nossal Institute for Global Health, University of Melbourne), dan Prof. Lenore Manderson (School of Public Health, University Witwatersrand) menyusun Policy Brief melalui penelitian yang berjudul Kemajuan Indonesia dalam Pencegaham Primer dan Sekunder Kanker Serviks: Rekomendasi atas Implementasi Kebijakan Nasional.

Strategi nasional untuk pemberantasan kanker serviks di Indonesia adalah sebagai berikut:

  1. Pemberian pedoman yang jelas tentang promosi kesehatan
  2. Skrining pra-kanker menggunakan IVA dan Pap-smear
  3. Jalur rujukan yang sesuai
  4. Penyediaan fasilitas dan peralatan standar di tingkat pelayanan primer
  5. Pelatihan akreditasi tenaga kesehatan
  6. Pedoman teknis untuk skrining dan tata laksana pra-kanker menggunakan krioterapi
  7. Pedoman klinis untuk diagnosis dan tata laksana perempuan dengan kanker serviks stadium 1 sampai stadium 4

Pemberantasan kanker serviks merupakan salah satu upaya mewujudkan SDG melalui aspek good health and well-being. Apabila rekomendasi dan implementasi kebijakan nasional berjalan baik, angka kematian wanita akibat kanker serviks bisa turun sehingga meningkatkan kualitas hidup masyarakat. (Nirwana/Reporter)

Berita Terbaru