Yogyakarta – Sabtu, (28/2) terkait rangkaian acara Dies Natalis FK UGM yang ke-69, panitia dies mengadakan seminar kesehatan remaja sebagai bagian dari pengabdian masyarakat bertajuk “Seminar Bullying pada Remaja” dengan mengundang perwakilan SMA se-DIY, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Kedokteran di Yogyakarta. Remaja merupakan aset bangsa, generasi penerus tumpuan bangsa, sehingga perlu sekali bahasan-bahasan mengenai topik permasalahan yang ada pada remaja, salah satunya bullying, yang banyak sekali memberikan dampak buruk, ujar dr. Mei Neni Sitaresmi, PhD, SpAK Sekretaris Panitia Dies dalam sambutannya.
Ada 3 materi dengan bahasan dari sudut pandang psikiatri dan pediatrik yang disampaikan oleh pakarnya masing-masing. Materi pertama “Gangguan Psikiatrik Akibat Bullying” oleh dr. Ratna Dewi MSc, SpKJ, materi kedua “Proses Tumbuh Kembang Remaja Secara Umum” oleh Prof. dr. Djauhar Ismail, Ph.D, Sp.A(K). Materi terakhir “Pencegahan Kekerasan di Kalangan Remaja” disampaikan oleh dr. Budiono Santoso, Ph.D -pemilik Yayasan Saworo Tino Triatmo (YASATRI) yang visi dan misinya sejalan dengan tema seminar yaitu memberikan kontrisbusi edukasi kesehatan di kalangan remaja melalui upaya penyuluhan dan penyebarluasan informasi serta studi interdisipliner terhadap faktor risiko.
Bullying adalah bagian dari perilaku agresif dengan ciri-ciri diantaranya perilaku kekerasan yang menyakitkan, melanggar hak orang lain, adanya perbedaan kekuatan antara korban dan pelaku, dan hal ini terjadi secara berulang. Tindakan bullying juga bervariasi baik secara fisik, sosial, verbal, maupun via cyber. Dan dari sekian jenis bullying, cyber adalah jenis yang lebih parah karena meskipun dapat dilakukan tanpa perlu bertatap muka, tapi terpublikasikan secara luas, dan dampaknya juga lebih panjang. Diskusi dengan ketiga pakar yang mengupas tuntas masalah bullying berlangsung seru dengan lontaran pertanyaan dari peserta seminar. Beberapa pertanyaan yang dilontarkan antara lain oleh Wakil Kepala SMAN 2 Yogyakarta, dokter-dokter RSUP Dr Sardjito, serta mahasiswa FK UGM dan UMY memanaskan jalannya diskusi. Namun sayang keseruan tersebut harus terhenti karena keterbatasan waktu pelaksanaan seminar.
Hasil diskusi mencatat bahwa bullying merupakan masalah bersama tidak hanya masalah siswa maupun guru, dan sangat perlu adanya penanaman moral sejak dini yang diawali dari kelompok mikro yaitu keluarga. Keluarga harus memberikan sikap adil kepada anggota keluarga terutama anak karena untuk meningkatkan rasa menghormati sehingga anak tidak merasa dikesampingkan. Lalu pihak sekolah juga harus memantau atau mulai mengidentifikasi jika ada anak yang mengalami tanda-tanda bullying ini. Apabila pihak sekolah merasa tidak mampu mengatasinya sendiri maka disarankan mengajak institusi lain seperti kepolisian, Diknas, Dikbud, dan lembaga-lembaga yang memang berperan aktif dalam keselamatan kesehatan remaja. Selain itu perlu upaya kerja sama lintas sektoral mengembangkan kesehatan mental di puskesmas-puskesmas dan membangkitkan etos disiplin tinggi. [Reporter/PPL]