Sosialisasi Program Pendayagunaan Dokter Spesialis di FK-KMK UGM

FK-KMK UGM. FK-KMK UGM bersama Kementerian Kesehatan RI serta perwakilan Komite Penempatan Dokter Spesialis (KPDS), Perhimpunan, dan Kolegium mengadakan kegiatan sosialisasi program pendayagunaan dokter spesialis pada Jumat (14/07) di Auditorium Lantai 1 Gedung Pascasarjana Tahir Foundation FK-KMK UGM.

“Kita tahu penyebaran nakes di Indonesia ini belum merata. Oleh kerena itu, untuk mencukupi jumlah nakes sampai ke daerah-daerah diperlukan koordinasi antar lembaga. Mulai dari antar universitas, kolegium, pemerintah daerah, hingga kementerian. Kami berharap UGM bisa berkontribusi untuk perkembangan kesehatan di Indonesia”, ujar Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FK-KMK, dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D.

Ketua Tim Pendayagunaan Tenaga Kesehatan dan Tenaga Penunjang Kemenkes RI, drg. Angger Rina Widowati, MKM memaparkan terkait Kebijakan dan Mekanisme Penyelenggaraan Pendayagunaan Dokter Spesialis. Berdasarkan data BPS tahun 2023, serta data Sistem Data Informasi Kesehatan, kesediaan dokter dan dokter spesialis di Indonesia masih kurang. Secara nasional, terdapat 731 RSUD Kabupaten/Kota di Indonesia, sedangkan jumlah RSUD yang belum lengkap Tujuh Dokter Spesialisnya ada 316 RSUD. Kekurangan dokter spesialis ini didominasi RSUD-RSUD di Indonesia Timur.

“Pemenuhan pelayanan spesialistik ini memang menjadi tanggung jawab dan kewajiban dari pemerintah. Kemudian, akses dan pelayanan kesehatan di masyarakat ini dirasa belum merata, serta yang lainnya. Dari berbagai permasalah tersebut, program ini dilaksanakan,” Terang drg. Angger.

Agenda Sosialisasi Pendayagunaan Dokter Spesialis (PGDS) ini dihadiri oleh perwakilan dari Program Studi Kesehatan Anak, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Bedah, Obstetri dan Ginekologi, Anestesiologi dan Terapi Insentif, Radiologi, Patalogi Klinik, serta perwakilan mahasiswa peserta pendidikan dokter spesialis/resinen mandiri nonPNS tingkat akhir. (Sitam/Humas).