Sinergi Bersama Persiapkan Sekolah Offline

FK-KMK UGM. Penguatan vaksinasi serta penurunan PPKM oleh pemerintah membuat pembelajaran jarak jauh (PJJ) mulai digeser menjadi pembelajaran tatap muka (PTM). Namun, masyarakat maupun orang tua masih meragukan kebijakan tersebut, terlebih apakah kemudian akan membuat kluster baru yaitu kluster sekolah.  Maka, berbagai pertanyaan muncul dari bermacam kalangan, apakah pembelajaran tatap muka sudah aman untuk dilakukan dan bagaimana upaya bersama untuk dapat meberikan rasa aman saat anak-anak kembali ke sekolah.

“Sebagai orang tua, melihat anaknya kembali kesekolah di masa pandemi membuat perasaan campur aduk. Pertama, senang karena akhirnya para orang tua bisa memiliki waktu untuk diri sendiri, di lain sisi ada juga perasaan khawatir karena anak-anak akan kembali bersekolah sehingga meminta pertanggungjawaban sekolah untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi siswa-siswinya”, ungkap GKR Mangkubumi, Minggu (10/10) saat membuka Webinar Kolaborasi Unit Alumni FK-KMK UGM dengan topik: “Back to School: Mengamankan Sekolah Offline”.

Acara yang berlangsung selama 1,5 jam melalui kanal Zoom itu juga turut dihadiri oleh Didik Wardaya, S.E., M.Pd., M.M selaku Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY dan dr. Sumadiono, Sp.A(K) seorang Dokter Spesialis Anak Konsultan, Ketua IDAI Cabang DIY yang keduanya menyampaikan materi mengenai persiapan pembelajaran tatap muka di sekolah.

Kepala Disdikpora DIY mengungkapkan bahwa saat ini Dinas Pendidikan bekerjasama dengan seluruh sekolah di DIY telah mempersiapan pembelajaran tatap muka dengan berupaya keras menciptakan kondisi yang aman bagi siswa maupun guru. Adapun hal-hal yang telah dilakukan yaitu pembuatan satuan gugus tugas Covid-19 di tingkat sekolah, melakukan pemeriksaan ditiap sekolah terkait sarana dan pra-sarana hingga melakukan penyesuain jadwal sekolah dan waktu pelajaran dengan mempertimbangkan protokol kesehatan.

Selanjutnya dari sisi medis, dr. Sumardiono mengungkapkan bahwa dalam rangka kembalinya anak-anak ke sekolah untuk melakukan pembelajaran tatap muka, perlu diperhatikan nutrisi atau makanan yang dikonsumsi sehari-hari. “Anak-anak yang mengalami undernutrisi akan lebih rentan terserang infeksi virus. Oleh karena itu, pemberian makronutrient seperti karbohidrat, lemak, protein dan micronutrient seperti Vitamin dan mineral menjadi sangat penting untuk diperhatikan oleh orang tua”.

Di akhir webinar, dr. Sumardiono juga menekankan bahwa harus tetap melakukan prokes 6M baik di sekolah maupun di rumah untuk mencegah terjadinya kluster baru. (Yuga/Reporter)