FK-KMK UGM. Center for Bioethics and Medical Humanities (CBMH) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) bekerja sama dengan Program Studi Magister Bioetika UGM dan Unesco Chair on Bioethics UGM, serta didukung oleh Amsterdam University Medical Center, menyelenggarakan Seri Seminar Bioetika 1 yang bertema “Etika Perangkat Kesehatan Wearable” pada Senin (27/05) secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dan Siaran Langsung di Youtube.
Acara ini akan menampilkan narasumber utama, Prof. Dick Willems, MD, dari Departemen Etika, Hukum, dan Humaniora, Amsterdam University Medical Center, Fakultas Kedokteran, University of Amsterdam. Sesi ini akan dipandu oleh Fahmi Baiquni, S.Psi., MPH, dari Center for Bioethics and Medical Humanities, FK-KMK UGM.
Tema “Etika Perangkat Kesehatan Wearable” membahas etika penggunaan perangkat kesehatan wearable yang semakin banyak digunakan oleh masyarakat. Perangkat ini, termasuk alat pemantau kebugaran dan perangkat medis, menimbulkan berbagai isu etis terkait privasi, keamanan data, serta dampak sosial dan kesehatan.
Dengan mengutip Theory of Justice (1971), “Justice is the first virtue of social institutions”, Prof. Dick Willems, MD mendefinisikan keadilan kesehatan sebagai jangkauan akses yang setara terhadap hak dan kebebasan dasar bagi semua orang. Di akhir sesi, Professor Dick menyimpulkan bahwa penting untuk mengakui berbagai pandangan tentang keadilan seperti utilitarianisme, egalitarianisme, dan kebutuhan dasar.
Setiap pandangan tersebut memiliki dampak yang berbeda bagi pasien dan dokter. Menempatkan prioritas pada perawatan akut yang menyelamatkan nyawa mungkin menghasilkan tingkat kematian yang tinggi pada akhirnya. Oleh karena itu, meskipun aturan penyelamatan penting, tidak boleh menjadi satu-satunya prinsip yang dipegang teguh. Dokter sering merasa tanggung jawab untuk mengatasi keterbatasan sumber daya, namun mereka seringkali kekurangan alat dan panduan yang diperlukan. Etika dapat membantu dalam memahami situasi ini dan memberikan dukungan yang diperlukan.
Seminar ini memberikan kontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 3 mengenai Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dengan membahas isu-isu etis seputar penggunaan perangkat kesehatan wearable untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemantauan kesehatan dan gaya hidup yang sehat. Selain itu, melalui pengetahuan yang diperoleh dari seminar ini, peserta diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mendorong adopsi teknologi kesehatan yang etis dan bermanfaat bagi masyarakat.
Selain itu, seminar ini juga mendukung pencapaian poin 4 SDGs tentang Pendidikan Berkualitas untuk pembangunan berkelanjutan dengan menyediakan platform untuk pertukaran ide dan pengetahuan di antara akademisi, praktisi medis, dan masyarakat umum, sehingga memfasilitasi pembelajaran dan pemahaman yang lebih baik tentang etika dan implikasi penggunaan perangkat kesehatan wearable dalam konteks kesehatan global yang berkelanjutan. (Assyifa/Reporter).