Seminar Rabuan: Dampak Pandemi dalam Situasi Penyakit Re-Emerging

FK-KMK UGM. Pandemi Covid-19 memberi dampak yang cukup besar pada sektor kesehatan, realokasi sumber daya untuk implementasi penanggulangan Covid-19 cukup besar, sehingga memberikan dampak destruksi. Di layanan kesehatan esensial diantaranya program pemberdayaan penyakit yang rutin diselenggarakan. Seperti yang disampaikan dr. Risalia Reni Arisanti, MPH dalam acara rutin Seminar Rabuan dengan topik “Potensi Ancaman Penyakit Re-Emerging di Tengah Situasi Covid-19 yang Terkendali”, Rabu (15/6) secara daring.

Dokter Risalia dari Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi FK-KMK UGM menambahkan bahwa data WHO menyebutkan sepertiga negara di dunia mengalami destruksi implementasi program, utamanya dalam vaksinasi rutin. Bahkan dilaporkan 40% negara mengalami gangguan pelayanan kesehatan untuk pengendalian malaria dalam hal diagnosis, pengobatan, distribusi kelambu berinsektisida serta penyemprotan didalam ruangan. Pembatasan kegiatan selama pandemi Covid-19 disinyalir menurunkan angka kesakitan akibat penyakit infeksi menular.

“Tetapi dengan situasi saat ini (situasi Covid-19 yang terkendali), walaupun kita dengar akhir-akhir ini sudah mulai naik lagi dan pembatasan mobilitas sudah sangat longgar tentunya akan memberikan potensi ancaman terhadap penyakit re-emerging ditengah sumber daya kesehatan kita yang belum pulih kembali,” ungkapnya saat memberikan pengantar untuk kegiatan seminar Rabuan.

Seminar ini mengundang narasumber dari Departemen Epidemiologi FKM Universitas Hasanuddin, Ansariadi, SKM, M.Sc.PH, Ph.D dengan topik “Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Program Pengendalian Penyakit di Indonesia”; Sekretaris Dinkes Kulonprogo DIY, drg. Th. Baning Rahayujati, M.Kes dengan topik “Situasi dan Pengendalian Malaria di Kabupaten Kulon Progo DIY”; Plt Kepala Dinkes Kebumen Jateng, dr. Iwan Danardono, Sp.Rad,M.M.R “Situasi dan Pengendalian Dengue di Kabupaten Kebumen 2018-2022 (Sebelum dan Selama Covid-19)”; serta Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Jawa Timur, Drg. MVS Mahanani, M.Kes. “Situasi dan Pengendalian Difteri di Provinsi Jawa Timur 2018-2022 (Sebelum dan Selama Covid-19)”. (Dian/IRO)

Berita Terbaru