Seminar Penuaan di Daerah Istimewa Yogyakarta: Temuan dan Implikasi Praktis

FK-KMK UGM. Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan bekerja sama dengan Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial serta Program Studi S3 Ilmu Kedokteran dan Kesehatan FK-KMK UGM mengadakan seminar bauran bertajuk “Penuaan di Daerah Istimewa Yogyakarta: Temuan dan Implikasi Praktis”. Seminar ini diadakan pada Jumat (02/08) dengan lokasi seminar luring berada di Ruang Theater Lt.2 Gedung Perpustakaan FK-KMK UGM.

Seminar yang dimoderatori oleh Pradhikna Yunik Nurhayati, S.IP., M.P.A., Ph.D. (Dosen Fakultas ISIPOL UGM) ini menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri. Pembicara pertama adalah Dr. Fitrina M. Kusumaningrum, M.P.H dari FK-KMK UGM, pembicara kedua adalah Julia Schroders, M.A., M.Med.,Sc., Ph.D. dari Umea Universitet, dan pembahas adalah Andreas Bayu Nugroho S.T., M.P.A dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) DIY.

Sesi pertama yang disampaikan oleh Dr. Fitrina membahas mengenai penelitian beliau yang bertopik penuaan sukses di Kabupaten Sleman berdasarkan perspektif lansia, keluarga, dan masyarakat.  Dr. Fitrina menyoroti pentingnya indikator kesehatan baik fisik maupun mental yang dipengaruhi oleh faktor psikososial pada lansia. Peran caregiver juga perlu mendapatkan perhatian khusus.

Selanjutnya, sesi yang disampaikan oleh Julia Schroders membahas mengenai pengaruh intervensi hubungan sosial terhadap penuaan di Yogyakarta. Menurut Julia, hubungan sosial mempengaruhi aspek biologis, psikologis, dan perilaku yang semuanya berkontribusi pada kesehatan lansia. Julia juga menyoroti tentang kesendirian yang seringkali dialami oleh lansia. “Kesendirian merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat dan faktor kunci yang membuat orang-orang semakin banyak mengakses dan menggunakan fasilitas kesehatan,” ungkapnya.

Sesi pembahasan disampaikan oleh Andreas Bayu. Andreas menyatakan bahwa lansia di DIY mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah melalui perlindungan, kawasan ramah lansia, jaminan sosial, dan perilaku bermartabat. Selain itu, Andreas juga mengungkapkan bahwa strategi penanganan kesehatan lansia harus dilakukan secara lintas sektor dengan melibatkan berbagai pihak.

Seminar ini merupakan suatu upaya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) terutama SDG 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 10 Berkurangnya Kesenjangan, SDG 16 Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh, dan SDG 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Fauziah/Reporter)