Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia sat ini telah menjadi kebutuhan yang menentukan suatu industri untuk tetap eksis danmemiliki kehandalan produk maupun pelayanan yang dihasilkanya. tidak dipungkiri bahwa daya saing produk yang dihasilkan oleh industri akan diberi tolok ukur pada kehandalan proses produksi yang dilakukannya, khusus pada pemenuhan standar keselamatan dan kesehatan kerja.
Meskipun secara manajerial mudah diterapkan, tetapi secara praktik, penerapan keselamatan dan kesehatan kerja bagi kelompok pekerja tidaklah mudah. Banyak kendala yang ditemui terutama dari aspek budaya “safety first” yang seringkali demikian sulit, cenderung dipaksakan dan terjadi friksi hubungan kerja yang tidak harmonis antara para pekerja dengan safety manager nya. Kondisi ini perlu dicermati dan membutuhkan penyelesaian yang tepat.
Terkait dengan Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional yang diperingati secara nasional pada tanggal 12 Januari 2013, diharapkan bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya insan industrial dan akademisi dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja untuk senantiasa menyegarkan kembali tujuan mulia dalam setiap aktifitas kerja. Dalam seminar ini hadir sebagai Ridwan Mahzun, MIIRSM dari Ketua DPP Asosiaso Ahli K3 Jakarta dan Prof. Dr.dr. Adi Heru Sutomo, M.Sc., DCN., DSLHTM., PKK ketua prodi S2 IKK FK UGM sebagai keynote speaker.
Dalam penyampaian materi seminar, diisi oleh beberapa industry yang memaparkan safety first di perusahaan mereka. Pemateri yang hadir dari PT Mega Andalan Kalasan, PT Sari Husada, PT Kereta Api Daop 6, PT Madu Baru, RSUP Dr. Sardjito, RSPAU Hardjolukito, PT Freeport Indonesia, dan Ahli Safety Enginering Jakarta. Seminar menjadi lebih menarik ketika peserta mendapatkan doorprize berupa blackberry dan notebook yang disponsori oleh PT Freeport Indonesia. Diharapakn melalui seminar ini, dapat menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja. (ressa/humas)