Dalam serangkaian kegiatan blended learning residen, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM mengadakan seminar dengan tema “Residen: Peserta Didik ataukah Tenaga Profesional”. Seminar ini dilaksanakan pada hari Rabu, 16 April 2014 di Ruang Senat, Gedung KPTU, FK UGM.
Blended workshop ini mengangkat permasalahan mengenai pendekatan campuran antara jarak jauh dan tatap muka dalam manajemen residen. Judul besar dalam agenda yang dimulai pukul 08.00 -16.00 WIB ini adalah “Apakah Residen dapat menjadi Dokter Penanggung Jawab Pelayanan? Bagaimana sistem kompensasinya?”
Latar belakang dalam pengangkatan tema ini mengenai permasalahan distribusi tenaga dan fasilitas kesehatan yang belum terpecahkan. Padahal berbagai kebijakan telah dilakukan pemerintah antara lain pengiriman dokter PTT, pengangkatan PNS, beasiswa kontrak kerja, bahkan flying doctors. Namun, beberapa upaya tersebut belum dapat bertahan secara kontinu. Ditambah lagi isu residen yang tidak digaji dan beberapa kasus yang melibatkan dokter dalam hukum. Kasus-kasus yang muncul tersebut dijadikan sebagai kasus utama pada diskusi terkait dengan blended learning.
Seminar ini menghadirkan pembicara dari berbagai instansi kesehatan, antara lain dekan FK UI, dekan FK UGM, direktur RSUP Dr Sardjito, direktur RS Karyadi, dan beberapa narasumber lain. Peserta yang hadir juga dari berbagai macam instansi, antara lain dari kemenkes, pengelola BPJS, direksi RS pendidikan, dan peserta Blended Learning residen. Seminar disiarkan live dan dapat diikuti secara gratis melalui website www.kebijakankesehatanindonesia.net atau www.pendidikankedokteran.net.
Webinar ini dimaksudkan untuk merangkum hasil-hasil blended learning. Kemudian para peserta berdiskusi bersama mengenai pendapat pemerintah, perguruan tinggi, serta praktisi kesehatan mengenai peran residen dalam pelayanan masyarakat. (Rani/Reporter).