Sehat Melalui Donor Darah

FK-KMK UGM. Indonesia kekurangan jumlah produksi darah secara nasional sekitar 500.000 kantong tiap tahunnya, bahkan setiap 8 detik ada 1 orang yang membutuhkan transfusi darah di Indonesia (WHO, 2015). Seperti yang disampaikan oleh dr. Arum Tri Wahyuningsih, Ph.D., Sp.PK, dosen Departemen Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium FK-KMK UGM dalam pengantar bincang-bincang RAISA Radio, Selasa (14/6) yang bertepatan dengan Hari Donor Darah Sedunia.

“Ada kemungkinan masih banyak yang ragu-ragu untuk menjadi seorang pendonor darah, padahal donor darah banyak manfaatnya bagi kesehatan pendonor darah,” ungkapnya.

Dosen Departemen Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium FK-KMK, dr. Teguh Triyono, M.Kes, Sp.PK(K), mengungkapkan manfaat donor darah yang terdiri dari beberapa aspek. Aspek biologis atau fisik, tubuh memiliki sumsum tulang yang memproduksi sel darah. Secara umum, seperti sel darah merah mempunyai masa hidup selama 3-4 bulan, sehingga tubuh selalu memproduksi darah secara kontinyu. Kemudian, aspek psikologis berupa kepuasan batin, serta aspek ibadah.

Menurut dokter Teguh narasumber RAISA Radio yang mengangkat tema ‘Sehat dengan Donor Darah’, mendonorkan darah secara rutin dan teratur menjadi salah satu pacuan yang akan memelihara ritme tubuh. Donor darah dianjurkan dilakukan secara rutin, berdasarkan Armed Services Blood Program (ASBP) donor darah rutin bagi laki-laki bisa dilakukan setiap 2 bulan sekali, sedangkan perempuan setiap 3 bulan sekali.

Keamanan dan keselamatan pasien dan pendonor adalah hal yang paling utama. Adapun syarat bagi pendonor adalah sehat, usia 17 – 60 tahun, berat badan 50 kg untuk laki-laki dan 45 kg untuk perempuan, tekanan darah normal, tidak menderita penyakit yang sifatnya pengobatan rutin maupun kronis, dan suhu badan normal.

Dokter Arum juga menyampaikan bahwa proses pergantian sel darah merah, sel darah merah rutin berganti, maka ada proses pengangkut oksigen lebih efektif sehingga menjadikan badan terasa lebih sehat. (Dian/IRO)