Riset FK-KMK UGM Dorong Pengembangan Wellness Tourism Berbasis Bukti di Yogyakarta

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) turut berkontribusi dalam pengembangan sektor ekonomi unggulan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui pemaparan hasil riset di bidang kesehatan olahraga. Pada 16–17 Juli 2025, Dr.rer.nat. apt. Arko Jatmiko Wicaksono, M.Sc., peneliti dari Pusat Kedokteran Herbal sekaligus dosen di Departemen Farmakologi dan Terapi FK-KMK UGM, mempresentasikan temuannya dalam forum ilmiah International Seminar of Physical Education, Sport, and Health (5th ISPESH 2025) yang diselenggarakan oleh Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Seminar internasional ini diikuti oleh 147 peserta dari berbagai negara, termasuk Tiongkok, Jepang, dan Malaysia, serta diselenggarakan secara hybrid di Bandung.

Dalam paparannya, Arko mengangkat hasil riset yang melibatkan 292 responden dari 22 cabang olahraga, untuk mengidentifikasi jenis olahraga yang mampu meningkatkan VO₂ Max secara signifikan namun tetap memiliki tingkat risiko cedera yang rendah. “Ada olahraga ringan yang terbukti mampu meningkatkan VO₂ Max lebih dari 3 poin, dengan risiko cedera di bawah 15 persen,” jelas Arko. Ia menegaskan bahwa keseimbangan antara efektivitas dan keamanan latihan fisik menjadi kunci dalam mendesain program wellness tourism berbasis sains.

Tak hanya itu, Arko juga menyoroti pentingnya pemilihan suplemen yang tepat selama masa latihan, sebagai bagian dari strategi pemulihan cedera. Kombinasi antara olahraga moderat yang aman dan suplementasi yang cerdas dapat menjadi dasar keputusan dalam menyusun intervensi kebugaran yang tepat bagi pelaku dan pengelola wisata kebugaran.

Lebih lanjut, Arko menekankan perlunya integrasi pendekatan medis dan edukasi gizi bagi pelaku UMKM yang terlibat dalam sektor wellness tourism di DIY. Menurutnya, desain pariwisata kebugaran harus diarahkan untuk benar-benar meningkatkan kualitas hidup masyarakat, bukan hanya sebagai respons terhadap tren pasar.

Kontribusi riset ini mendukung arah kebijakan Pemerintah DIY yang menetapkan sektor health and wellness sebagai bagian dari prioritas ekonomi cerdas dalam Rencana Induk Jogja Smart Province 2024–2028 (Pergub No. 32 Tahun 2024). Dengan hasil penelitian berbasis bukti, FK-KMK UGM berperan aktif dalam menguatkan fondasi pembangunan sektor wellness tourism yang berkelanjutan dan inklusif.

Upaya ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi yang menekankan pentingnya kesehatan publik, peningkatan kompetensi pelaku usaha, serta pengembangan sektor ekonomi berbasis inovasi dan kesejahteraan masyarakat. (Kontributor: Arko Jatmiko Wicaksono).