Respon dan Studi Kasus Negara ASEAN dalam Manajemen Bencana

FK-KMK UGM. Negara-negara ASEAN memiliki kemiripan dalam hal letak geografisnya. Hal ini mengakibatkan bencana yang terjadi kurang lebih juga sama. Strategi negara-negara ASEAN dalam manajemen bencana di masing-masing negara dalam sesi pertama 2nd ASEAN Academic Conference on Disaster Health Management (AAC-DHM) yang dilaksanakan pada Rabu (18/10) di Hotel Melia Purosani Yogyakarta.

Pada sesi dengan topik Disaster and Public Health, perwakilan dari Malaysia, Filipina, dan Vietnam memberikan paparan mengenai respon negara terhadap bencana alam yang terjadi selama pandemi Covid-19. Brunei Darussalam dan Vietnam juga memberikan paparan terkait kontribusi EMT (Emergency Medical Technician) dalam memberikan bantuan kepada korban bencana. Tidak hanya itu, kesiapan komunitas dan tenaga kesehatan juga menjadi bahan diskusi sebagai salah satu upaya penguatan manajemen bencana di ASEAN.

Penguatan manajemen bencana merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan kesehatan dan kesejahteraan yang baik bagi masyarakat, terutama korban bencana. Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh program SDG.

AAC-DHM merupakan kegiatan Prioritas 5.1 Rencana Aksi PoA (PoA ALD) tentang Manajemen Bencana Kesehatan bekerja sama dengan Proyek Penguatan Kapasitas Regional ASEAN dalam Manajemen Kesehatan Bencana (ARCH Project) yang dilaksanakan oleh AIDHM (ASEAN Institute on Disaster Health Management) selaku tuan rumah. AIDHM adalah salah satu mekanisme yang dibentuk untuk mendukung peran dan tanggung jawab RCC-DHM (Regional Coordination Comittee on Disaster Health Management).

AAC-DHM dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 18-19 Oktober 2023 di Hotel Melia Purosani. Kegiatan ini diikuti oleh delegasi dari 10 negara ASEAN dengan mendatangkan narasumber dari berbagai negara yang dianggap memiliki keunggulan dalam manajemen bencana. (Nirwana/Reporter)