Resiliensi Kunci Mengokohkan Keluarga di Masa Pandemi Covid-1

FK-KMK UGM. Apapun peran yang kita miliki, marilah menjadi orang yang berguna, baik melalui melalui tulisan, kata-kata, tenaga, dan senyuman. Setiap orang memiliki kelebihan, marilah kita berguna dengan menggunakan kelebihan-kelebihan masing-masing. Hal itulah yang disampaikan seorang dokter dan juga penceramah, Dr. dr. Probosuseno, Sp.PD., K-Ger., FINASIM., SE., dosen FK-KMK UGM dan juga Ketua KSM Geriatri RSUP Dr. Sardjito, dalam seminar “Gender Champion Berbagi yang digelar dengan megusung tema Resiliensi Kunci Mengokohkan Keluarga di Masa Pandemi Covid-19.
Seminar ini diinisiasi oleh Gender Champion, yaitu para tokoh yang selalu berkomitmen dan berjuang dibidangnya masing-masing untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender di DIY.
Seminar yang dimoderatori oleh Nelly Tristiana (Kabid Kesetaraan Gender & Pemberdayaan Perempuan DP3AP2) ini juga menghadirkan, Cahyadi Takariawan, S.Si, Apt., seorang penulis, konsultan, dan juga Direktur Jogja Family Center, dengan topik “Kelentingan Keluarga Benteng Pertahanan Dimasa Pandemi”.
Dalam pemaparannya, Cahyadi menyampaikan, “Resiliensi keluarga adalah kemampuan keluarga untuk menggunakan kekuatan yang dimilikinya guna menghadapi setiap kesulitan, hambatan maupun tantangan hidup secara positif. Hal ini mencakup pula kemampuan keluarga untuk kembali ke level kondisi sebelum terjadinya krisis.”
Cahyadi menjelaskan fungsi resilien keluarga diantaranya adalah menghindarkan keluarga dari penderitaan, memandu keluarga untuk melalui situasi sulit, mempercepat melakukan pemulihan, mengembangkan potensi kebaikan, dan memberikan daya tahan.
“Selesaikan sesi mengeluh, ajak keluarga dan masyarakat untuk berhenti mengeluh. Yang dipikirkan saat ini adalah bangkit menghadapi situasi. Menghadapi dan bukan melarikan diri, dengan respon positif. Mencari kekuatan-kekuatan yang ada dalam keluarga untuk bangkit bersama-sama”, ungkap Cahyadi pada ujung acara.
Seminar yang digelar melalui platform Zoom ini juga didukung oleh Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (Vania Elysia/ Reporter)

Berita Terbaru