Residen PPDS Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM Raih Juara III Oral Presentation di KOGI XIX Bali 2025

FK-KMK UGM. Residen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), dr. Adi Ariffianto, PhD, meraih juara III Oral Presentation di Kongres Obstetri dan Ginekologi Indonesia (KOGI) XIX Bali 2025. Acara tersebut diselenggarakan di Bali, pada 21-23 Juli 2025. Dalam presentasinya, dr. Adi memaparkan hasil penelitiannya dengan judul “Silent Struggles in Pregnancy: Mapping the Risks and Consequences of Urinary Incontinence in Yogyakarta”.

dr. Adi menceritakan, presentasi yang ia paparkan berlatarbelakang pada inkontinensia urine, suatu kondisi ketika pasien tidak mampu untuk menahan berkemih. Hal tersebut dapat mengakibatkan masalah kesehatan, sosial, dan psikologi pada pasien.

Selain relevansi klinis, alasan dr. Adi mengangkat bahasan inkontinensia urine yaitu kurangnya laporan dan penanganan mengenai kasus tersebut di Indonesia, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)—terutama Kabupaten Bantul dan Sleman—karena stigma dan kurangnya kesadaran pada setting antenatal. Hal itu membuat dr. Adi tertarik untuk menggali prevalensi inkontinensia urine di DIY dan faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya inkontinensia urine pada ibu hamil di Kabupaten Bantul dan Sleman.

“Dengan mengetahui efek buruk dari inkontinensia urine pada ibu hamil di Yogyakarta, sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup maternal dan memandu intervensi yang lebih awal melalui edukasi antenatal dan pelvic floor therapy,” ujar residen semester tiga sekaligus dosen Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM tersebut.

Dari hasil temuannya, diketahui bahwa ibu hamil dengan inkontinensia urine memiliki risiko 12 kali lebih besar untuk mengalami infeksi saluran kemih. Ibu hamil dengan inkontinensia urine juga memiliki skor gangguan dalam kualitas hidupnya terkait dengan kondisi tersebut.

Dibutuhkan waktu selama satu tahun untuk dr. Adi menyusun penelitiannya hingga akhirnya mempresentasikan temuannya di KOGI XIX Bali 2025. Proses yang ia lakukan mulai dari merancang konsep, mengajukan ethical clearance (kelaikan etik), mengajukan izin ke dinas kesehatan, menjalankan penelitian, dan mengolah data. Hingga akhirnya, dari 145 peserta yang mempresentasikan temuannya, dr. Adi berhasil meraih juara III Oral Presentation di KOGI XIX Bali 2025.

“Dosen pembimbing yang selalu mendukung dan mengarahkan saya dalam menyusun penelitian yaitu Prof. dr. R. Detty Siti Nurdiati, MPH, Ph.D, Sp.OG, Subsp. K.Fm; Dr. dr. Muhammad Nurhadi Rahman, Sp.OG, Subsp. Urogin-RE; dr. Diannisa Ikarumi Enisar Sangun, Sp.OG., Subsp. Obginsos; dr. Anis Widyasari Sp.OG; dan juga tentunya istri saya dr. Faranisa Kusuma Dewi yang selalu men-support saya,” kata dr. Adi.

dr. Adi mengatakan, KOGI XIX Bali 2025 memberikan kesempatan untuk belajar lebih mendalam dan lebih luas di bidang obstetri dan ginekologi. Rangkaian acara ilmiah yang meliputi workshop, simposium, presentasi poster, dan presentasi oral tersebut menambah keterampilan, wawasan, dan relasi dengan pihak luar untuk bertukar pendapat mengenai penelitian masing-masing.

“Saya ingin menjadi seorang klinisi, akademisi, dan juga peneliti di bidang obstetri dan ginekologi untuk meningkatkan kesehatan perempuan Indonesia,” tutup dr. Adi. (Penulis: Citra/Humas).