Residen Obgyn FK-KMK UGM Berikan Layanan dan Edukasi Kesehatan Reproduksi di Sambas, Kalimantan Barat

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) melalui Program Studi Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi kembali menyelenggarakan program penugasan residen semester akhir ke wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) sebagai bagian dari pendidikan berbasis pelayanan masyarakat. Pada periode Januari hingga Juni 2025, salah satu penugasan dilakukan di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

dr. Fakrocev Charlie Gulo, salah satu residen yang menjalani tugas di RSUD Sambas, turut mengemban misi tidak hanya dalam pelayanan klinis, tetapi juga dalam kegiatan edukatif yang menjangkau berbagai kelompok masyarakat. Pada Rabu, 14 Mei 2025, dr. Charlie menjadi narasumber dalam kegiatan edukasi kesehatan bagi ibu hamil yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan pentingnya pemeriksaan pre-konsepsi, pemantauan kehamilan secara rutin, serta pengenalan tanda bahaya kehamilan yang dapat menurunkan risiko kematian ibu.

Keesokan harinya, Kamis, 15 Mei 2025, dr. Charlie juga turut serta dalam seminar kesehatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas bekerja sama dengan RSUD Sambas dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Sambas, bertempat di Hotel Pantura Jaya. Seminar ini dihadiri oleh pasangan usia subur dan lansia, dengan materi edukasi seputar deteksi dini gangguan ginekologi seperti Perdarahan Uterus Abnormal (PUA), kista ovarium, kanker leher rahim, prolaps uteri, hingga Genitourinary Syndrome of Menopause (GSM).

Selain menyasar ibu dan lansia, kegiatan edukasi juga menjangkau kelompok remaja putri. Di SMK Negeri 1 Sambas, dr. Charlie memberikan penyuluhan tentang pentingnya konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) sebagai upaya mencegah anemia di usia remaja, yang menjadi fondasi penting bagi kesehatan reproduksi masa depan.

Seluruh rangkaian kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi nyata Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Kehadiran FK-KMK UGM di daerah terpencil mendukung SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan layanan dan edukasi kesehatan. Penjangkauan kepada kelompok rentan, seperti perempuan dan masyarakat kurang mampu, turut mendukung SDG 5: Kesetaraan Gender dan SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan. Kolaborasi erat antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan organisasi masyarakat mencerminkan komitmen pada SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Dengan menjalankan misi Tridharma Perguruan Tinggi di garis depan, FK-KMK UGM menegaskan bahwa pendidikan kedokteran harus hidup dalam bentuk kontribusi nyata bagi masyarakat, terutama di wilayah yang sangat membutuhkan kehadiran tenaga kesehatan yang kompeten dan empatik. (Kontributor: dr. Fakrocev Charlie Gulo).