Rayakan Iduladha dengan Santapan Daging Bergizi, Simak Tipsnya

FK-KMK UGM. Umat islam akan merayakan Iduladha pada 17 Juni 2024 mendatang. Perayaan 10 Zulhijah 1445 ini juga dikenal dengan istilah Hari Raya Kurban. Menurut hukum Islam, kurban tergolong pada sunah muakadah di mana sangat dianjurkan bagi umat Islam – khususnya, mereka yang mampu.

Penyembelihan hewan kurban dimaknai sebagai wujud rasa peduli pada sesama umat Islam. Di mana daging kurban dibagikan kepada orang-orang Islam yang berhak menerimanya, terutama golongan fakir dan miskin.

Sehingga mengolah daging kurban menjadi santapan bergizi patut dilakukan. Lantas bagaimana pengolahan daging kurban yang baik?

Simak penjelasan Dr. Lily Arsanti Lestari, S.T.P., M.P., ahli gizi dari Program Studi Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) berikut.

Daging Kurban Pasca Penyembelihan

Setelah disembelih, pastikan kebersihan mulai dari proses pengulitan, pemotongan, hingga penimbangan.  Gunakan alat potong dan alas yang higienis, misalnya alas plastik baru untuk menghindari kontaminasi mikroorganisme

Pisahkan pemotongan daging dan pembersihan jeroan karena jeroan banyak mengandung bakteri patogen yang dapat menyebabkan kontaminasi silang pada daging.

Setelah dibersihkan, daging di sarankan untuk segera dimasak.

Daging juga dapat disimpan di kulkas atau freezer tanpa dicuci, namun cuci terlebih dahulu ketika akan dimasak.

Cara Menyimpan Daging Kurban

Kemas daging di kemasan kecil sekali masak misalnya (0,5 kg atau 1 kg) untuk menghindari pencairan daging beku yang berulang.

Daging dikemas vakum atau sedikit mungkin oksigen untuk mencegah terjadinya freezer burn (perubahan tekstur, warna, dan rasa daging) yang dapat merusak tekstur daging.

Sebelum disimpan di freezer, sebaiknya daging disimpan di chiller. Begitupun ketika akan dimasak, sebaiknya dicairkan di chiller dahulu selama 12 jam.

Tips Pengolahan Daging Kurban

Daging berpotensi mengandung bakteri patogen seperti E. coli dan Salmonella, maka daging harus dimasak di atas suhu 75 derajat celcius.

Berikut metode pemasakan daging kurban yang baik.

Perebusan. Tidak terlalu lama, karena apabila terlalu lama akan menurunkan/menghilangkan kandungan vitamin B.

Pemanggangan. Gunakan oven/grill untuk menghindari bara dan abu langsung yang dapat menjadi karsinogen berupa benzopyrene.

Penumisan. Tidak memakai terlalu banyak minyak, apalagi penggunaan minyak berulang karena dapat memecah rantai ikatan kimia menjadi lemak bebas.

Konsumsi Menu Daging Kurban Bergizi

Menurut American Institute for Cancer Research, konsumsi daging dibatasi 12-18 ons per minggu atau 50-70 gram per hari dengan menyesuaikan faktor usia, jenis kelamin, berat badan, dan kondisi kesehatan.

Sekitar 20-25% kebutuhan kalori harian tubuh dapat diperoleh dari asupan protein, termasuk daging.

Selain mengandung protein, daging juga mengandung lemak. Oleh karena itu, ketika mengonsumsi daging harus diimbangi dengan konsumsi sayur dan buah guna mencegah peningkatan kolesterol dalam darah.

Demikian tips pengolahan daging kurban yang baik. Hindari mengonsumsi daging yang sudah tidak layak konsumsi sebagai tanggung jawab bersama sesuai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDG) yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera (SDG 3) dan Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab (SDG 10).

Selamat merayakan iduladha, semoga santapan bergizi selalu menemani momen kita bersama keluarga. (Kontributor: Assyifa/ Editor: Isroq Adi Subakti).

Berita Terbaru