FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menggelar program bakti sosial penyuluhan, pemeriksaan kesehatan, skrilingi COVID-19 dan MRSA pada anak sekolah di Balai Serbaguna Desa Sompok Sriharjo Imogiri Bantul, Sabtu (12/3). Kegiatan Bakti Sosial ini sekaligus menjadi salah satu rangkaian peringatan Dies Natalis ke-76 FK-KMK UGM.
Acara ini diikuti oleh ratusan warga Imogiri, Bantul, yang terdiri dari 100 peserta pemeriksaan kesehatan dari masyarakat umum, dan 100 peserta siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Sompok.
Ketua panitia penyelenggara Prof. dr. Titik Nuryastuti., MSi, Ph.D, SpMK(K) dalam narasi singkatnya menuturkan bahwa tugas pengabdian masyarakat menjadi bagian dari upaya perwujudan kerja Tri Dharma FK-KMK UGM. Fakultas dalam hal ini senantiasa berperan aktif dalam menyukseskan tercapainya SDG’s terutama di bidang Good Health and Well Being, Zero Hunger, dan Quality Eduation. Menurutnya, kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk bakti sosial ini merupakan pengejawantahan atas visi kesehatan tersebut.
Pertama, mengupayakan pencegahan penyebaran COVID-19 dalam rangka persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) anak sekolah. “Skrining COVID-19 sangat penting untuk dilakukan mengingat bahwa vaksinasi untuk anak sekolah baru saja dimulai. Penyuluhan protokol kesehatan pada orang tua, guru dan para siswa menjadi hal mendasar sebelum PTM dimulai”, ungkap Prof. Titik dalam narasi tertulisnya.
Kedua, merespon keprihatinan dunia terhadap peningkatan resistensi antibiotika. Kurangnya pengetahuan mengenai antibiotika menjadi pemicu penggunaan antibiotika yang tidak rasional.
“Penggunaan antibiotika di masyarakat dalam dekade terakhir menjadi isu penting di seluruh dunia sehingga Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengajak seluruh warga dunia membantu mencegah mutasi kuman dengan meningkatkan rasionalisasi penggunaan antibiotika. Selain itu, deteksi prevalensi MRSA (Methicillin-resistant Staphylococcus aureus) merupakan salah satu langkah penting dalam mendesain intervensi epidemiologis”, imbuhnya.
MRSA atau Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus yang sudah tidak dapat lagi diatasi dengan berbagai golongan antibiotik yang umum dipakai. Bakteri tersebut sebenarnya bukan jenis yang membahayakan bagi tubuh dan biasa hidup pada kulit serta hidung manusia. Akan tetapi, jika pertumbuhannya tidak terkendali, maka bakteri ini bisa menyebabkan infeksi.
Ketiga, menggiatkan pemahaman masyarakat terhadap pemenuhan asupan gizi dan aktifitas fisik yang baik untuk menjaga agar tubuh tetap fit di masa pandemi. Menurutnya, peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai upaya memenuhi kecukupan gizi dan gizi seimbang tidak hanya dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara umum, namun juga membantu meningkatkan imunitas. Selain asupan gizi, olah fisik juga merupakan salah satu upaya menjaga kebugaran fisik dan mencegah penyakit, terutama dalam masa pandemi COVID-19.
Keempat, mengupayakan peningkatan kesehatan masyarakat secara umum. Hal tersebut juga turut digiatkan FK-KMK UGM dalam acara Bakti Sosial ini untuk mengakomodir masyarakat yang terkendala untuk mendapatkan pemeriksaan rutin baik karena kondisi pandemi maupun segi akses biaya.
Acara bakti sosial ini melibatkan Departemen Mikrobiologi FK-KMK UGM, Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM, Departemen Fisiologi FK-KMK UGM maupun Departemen Keperawatan Anak dan Maternal FK-KMK UGM.
Sebelumnya pada tanggal 26 Februari 2022, tim Pengabdian Masyarakat FK-KM KUGM juga telah melakukan kegiatan Bakti Sosial di Klinik Bersalin Ngawen Gunung Kidul, Sabtu (26/2) lalu dengan melibatkan Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM. (Wiwin/IRO; Foto: Putu Fahru/Kanal Pengetahuan)