FK-KMK UGM. Menjelang dimulainya Tahun Akademik 2025/2026 semester gasal, Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menyelenggarakan rapat pleno yang berlangsung di ruang U25AB Tahir Utara FK-KMK UGM pada Senin (04/08). Acara ini dihadiri oleh pimpinan program studi, tim monitoring dan evaluasi (monev), para dosen, pengguna alumni, alumni, serta mahasiswa aktif, dengan tujuan membahas arah kebijakan dan strategi pembelajaran pada semester mendatang.
Dipimpin langsung oleh Ketua Program Studi, dr. Riris Andono Ahmad, MPH., Ph.D., bersama tim monev yang diketuai oleh drg. Fara Silvia Yuliani, M.Sc., Ph.D., rapat berlangsung dalam suasana dialogis dan partisipatif. Melalui kehadiran peserta secara luring dan daring, forum ini memperlihatkan komitmen bersama untuk memperkuat kualitas pendidikan dan memastikan keberlanjutan visi Magister Ilmu Kedokteran Tropis sebagai pusat pembelajaran yang responsif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat.
Dalam agenda utamanya, rapat pleno membahas rencana perubahan skema perkuliahan yang akan disesuaikan dengan dinamika kebutuhan pendidikan kedokteran tropis. Selain itu, turut disampaikan data mengenai jumlah mahasiswa baru yang segera bergabung serta sosialisasi kurikulum terbaru. Kurikulum ini dirancang dengan pendekatan multidisiplin yang menggabungkan teori, praktik, riset terkini, dan tantangan kesehatan tropis baik di tingkat nasional maupun global.
Hal menarik dari rapat pleno ini adalah keterlibatan aktif mahasiswa. Sebelum forum berlangsung, program studi telah menghimpun aspirasi, keluhan, serta saran mahasiswa melalui kuesioner Google Form. Hasil masukan tersebut dipaparkan secara terbuka dalam rapat dan menjadi dasar diskusi bersama untuk menghasilkan solusi yang disepakati kolektif. Langkah ini menunjukkan bahwa Magister Ilmu Kedokteran Tropis FK-KMK UGM berkomitmen membangun ekosistem akademik yang inklusif dan mendengarkan suara mahasiswanya.
Selain mahasiswa, dosen, alumni, dan pengguna alumni juga diberikan ruang untuk menyampaikan pandangan. Para alumni yang telah berkiprah di sektor kesehatan, baik di dalam negeri maupun internasional, menyumbangkan rekomendasi berharga agar pembelajaran tetap relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Sementara itu, pengguna alumni turut menyampaikan ekspektasi kompetensi lulusan agar lebih siap menghadapi tantangan di berbagai institusi dan lembaga.
Melalui sinergi seluruh pemangku kepentingan, rapat pleno ini mempertegas komitmen bersama untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga adaptif, tangguh, dan memiliki daya saing global. Diskusi yang terbangun menunjukkan bahwa keberhasilan pendidikan pascasarjana sangat ditentukan oleh keterbukaan komunikasi, semangat kolaborasi, dan inovasi berkelanjutan.
Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya FK-KMK UGM dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Melalui pembaruan kurikulum, penguatan kualitas pembelajaran, dan keterlibatan aktif berbagai pemangku kepentingan, program studi berupaya menciptakan pendidikan tinggi yang inklusif, adil, dan bermutu. (Kontributor: Fikri Wahiddinsyah).