FK-KMK UGM. dr. Emma Rusmayani, Sp.M telah melakukan penelitian mengenai penyakit glaukoma dalam Ujian Terbuka Program Doktor-nya. Ujian Terbuka dilaksanakan pada Selasa (20/9) kemarin.
Dalam penelitian ini dr. Emma Rusmayani, Sp.M meninjau kadar IMA, TNF-α, dan MDA pada humor akuos dan serum darah sebagai penanda iskemia lokal dan sistemik pada glaukoma primer.
Menurut pemaparan beliau, penelitian ini dilakukan karena penanda biologis kerusakan selular jaringan akibat perjalanan penyakit glaukoma masih belum diketahui secara pasti. Padahal, glaukoma menjadi penyakit yang peningkatannya signifikan di seluruh dunia seiring dengan pertambahan penduduk.
“Glaukoma merupakan penyebab utama kebutaan yang irreversible di seluruh dunia, merupakan penyakit neurodegeneratif dengan etiologi multifaktorial, dan ditandai dengan kerusakan sel ganglion retina secara progresif,” ungkapnya. Glaukoma bisa menyebabkan kebutaan jika tidak segera ditangani dengan tepat.
Ia juga menjelaskan bahwa pemeriksaan klinis, fungsional, dan struktural terhadap penyakit ini memiliki kekurangan, yaitu sifatnya retrospektif dan penilaian perkembangan penyakit dan respons terhadap pengobatan memerlukan beberapa pemeriksaan sehingga terdapat time lag. Oleh karena itu dibutuhkan pemeriksaan lain yaitu penanda biologis glaukoma.
“Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kadar IMA humor akuos dengan pengelompokkan tingkat keparahan glaukoma serta kekeruhan lensa,” ujar Doktor Emma yang berhasil meraih gelar Doktor UGM ke-5.587 dengan promotor dr. Muhammad Bayu Sasongko, M.Epi., Sp.M(K)., PhD. Penelitian lain dengan sampel yang lebih besar juga akan membantu pengembangan penelitian ini. (Nirwana/Reporter)