Raih Gelar Doktor UGM Usai Kaji Proses Penuaan Dini Kasus Gangguan Mata

FK-KMK UGM. Doktor Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, dr. Elviosa, SpM(K) berhasil meraih gelar Doktor UGM usai mengaji kejadian proses penuaan dini pada vitreus pasien ablasio retina regmatogen berusia muda dengan miopia aksial dibandingkan dengan pasien ablasio retinal usia lanjut yang ditandai oleh perubahan ekspresi penanda apoptosis dan stress oksidatif.

“Ablasio retina adalah keadaan darurat di mata yang sering ditemukan dan berpotensi menyebabkan kebutaan. Ablasio retina rhegmatogen (ARR) adalah jenis ablasio retina yang paling umum dengan tingkat kejadian bervariasi di dunia 6,3- 17,9 per 100.000”, ungkap dr. Elviosa dalam sidang terbuka promosi Doktor UGM, Jumat (11/3) yang digelar secara daring.

Doktor Elviosa juga menuturkan bahwa selain bertambahnya usia, resiko terjadinya ablasio retina regmatogen juga meningkat pada penderita miopia. Resiko ablasio retina regmatogen pada penderita rabun jauh kurang dari -3 diopter (D) meningkat sebanyak 4 kali dibandingkan orang normal dan resikonya menjadi 10 kali lipat pada penderita rabun jauh lebih dari -3D. Pada orang dengan miopia terdapat perlekatan yang kuat antara badan vitreus dengan retina, namun terjadi pula degenerasi atau pencairan vitreus yang lebih awal dan ekstensif.

“Data dari RSUPN Cipto Mangunkusumo tahun 2016 menunjukan bahwa pasien ablasio retina regmatogen dengan kelompok usia <50 tahun yang memiliki kelainan refraksi miopia berat (>6 D) sebesar 14,1% sedangkan pada kelompok usia >50 tahun hanya 3,7%,” tegasnya.

Penelitian yang digiatkan Dr. Elviosa dengan promotor Dr. dr. Denny Agustiningsih, M.Kes ini mampu menyimpulkan dua hal utama. Pertama, ekspresi Bcl2 dan Caspase-3 sebagai penanda proses apoptosis pada cairan vitreus pasien ablasio retina regmatogen berusia muda dengan miopia aksial tidak berbeda dengan pasien ablasio retina usia lanjut tanpa myopia.

Kedua, Ekspresi MDA, SOD dan GPX sebagai penanda stress oksidatif pada cairan vitreus pasien ablasio retina regmatogen berusia muda dengan miopia aksial tidak berbeda pasien ablasio retina usia lanjut tanpa miopia.

Penelitian ini juga mampu mengantarkan Dr. Elviosa meraih gelar Doktor Ilmu Keodkteran dan Kesehatan UGM ke- 5.453 dengan predikat sangat memuaskan. (Wiwin/IRO)