FK-KMK UGM. Dr. dr. Ratih Dewi Yudhani, MSc., berhasil meraih gelar Doktor UGM ke-5.582 usai mengkaji penanganan resistensi insulin, Selasa (14/9), dalam sidang terbuka ujian Doktor Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM.
Di tingkat molekuler, resistensi insulin diakibatkan gangguan transduksi sinyal insulin, baik di reseptor maupun serangkaian protein efektor di bagian hilirnya.
“Resistensi insulin menjadi target terapi yang penting karena mendasari patogenesis diabetes melitus (DM) tipe 2 yang kasusnya mencapai lebih dari 90% diabetes. Tingginya asam lemak bebas merupakan faktor risiko resistensi insulin dan DM tipe 2 karena memicu akumulasi metabolit lipid di otot skelet dan hepar,” ungkapnya.
Hal inilah yang menurut dr. Ratih mengakibatkan gangguan sinyal insulin, salah satunya jalur PI3K/Akt yang krusial dalam memediasi transport glukosa dan sintesis glikogen. Penelusuran jalur molekuler efek isolate pada jalur sinyal insulin menurutnya juga belum pernah dilakukan sebelumnya.
“Penelitian ini bertujuan memahami mekanisme molekuler efek penurunan kadar glukosa oleh isolat 1,4-bis-(3,4,5-trimetoksi-fenil)-tetrahidro-furo(3,4-c) furan pada jalur sinyal insulin PI3K/Akt menggunakan cell line C2C12 myotube dan HepG2 model resisten insulin dengan induksi asam palmitat,” terang dr. Ratih.
Penelitian dengan judul “Studi Molekuler Mekanisme Isolat 1,4-bis-(3,4,5-rimetoksi-fenil)-tetrahidro-furo (3,4-c) furan dari Biji Mahoni (Swietenia macrophylla King) sebagai Kandidat Anti-Diabetes Terhadap Model Resisten Insulin In Vitro pada Cell Line C2C12 dan HepG2” dengan promotor: Dr. dr. Eti Nurwening Sholikhah, M.Kes ini berhasil mengantarkan dr. Ratih Dewi Yudhani, MSc., meraih predikat Cumlaude. (Wiwin/IRO)