[slideshow_deploy id=’12185′]
FK-UGM. Staf Dosen dari Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran UGM, dr. Djayanti Sari, MKes., SpAn., KAP meraih gelar Doktor ke-253 Fakultas Kedokteran UGM dan ke-3294 UGM usai meneliti indikator klinis pelayanan anestesi sebagai parameter kualitas pelayanan anestesi di kamar operasi, Selasa (23/8) di gedung Auditorium Fakultas Kedokteran UGM.
Masalah keamanan pasien (patient safety) mendapat perhatian utama dunia kesehatan. Keselamatan pasien merupakan sistem dan ciri terpenting dari kualitas pelayanan kesehatan. Anestesi merupakan tindakan yang membuat pasien tidak sadar sementara, sehingga bisa menjalani operasi tanpa rasa cemas dan nyeri. Akhir-akhir ini, perkembangan pelayanan anestesi yang meluas menjadi tindakan yang terkait menghilangkan rasa nyeri, sedasi, imobilisasi dan relaksasi menuntut penggiat pelayanan anestesi untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan, teknik, sarana, maupun prasarana dari yang sederhana hingga khusus.
Doktor Djayanti Sari dalam ujian terbuka Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM menegaskan bahwa tindakan anestesi yang baik dan aman merupakan salah satu aspek penting dari pelayanan anestesi dan merupakan gambaran kualitas anestesi. Oleh karenanya indikator klinis diperlukan sebagai bentuk evaluasi pelayanan anestesi di kamar operasi secara menyeluruh, baik dari tahap pra, durante sampai pasca operasi dan dapat dievaluasi dari waktu ke waktu.
Penelitian yang dipromotori oleh Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., PhD dan dilaksanakan selama kurang lebih satu tahun ini berhasil menetapkan 1 indikator klinis yang valid dari 18 indikator klinis untuk menilai luaran tindakan anestesi yang diterapkan di Indonesia.
“Dalam hal ini hanya ada satu indikator yang valid dan reliabel untuk menilai kualitas tindakan anestesi yakni indikator pascaoperatif 5 yang menyatakan bahwa pasien yang mendapat intervensi dokter anestesi karena mual muntah pasca operasi, yang tidak berespon terhadap protokol Post Anesthesia Care Unit pada masa pemulihan”, papar Doktor Djayanti Sari. (Wiwin/IRO)
Sumber: Ringkasan Disertasi, Djayanti Sari, Indikator Klinis Pelayanan Anestesi Sebagai Parameter Kualitas Pelayanan Anestesi di Kamar Operasi Suatu Penelitian Aksi Untuk Identifikasi dan Perumusan Indikator Klinis Pelayanan Anestesi, Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta, 2016, hal. 1-53.