FK-KMK UGM. Intervensi masalah perilaku seksual remaja dengan disabilitas intelektual menjadi hal penting mendapatkan perhatian mahasiswa program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Dr. Atien Nur Chamidah, M.Dis.St., saat menjalani sidang ujian terbuka, Rabu (31/8) yang digelar secara daring.
Menurutnya, kesenjangan antara perkembangan kognitif-psikososial dan kematangan fisik-seksual menyebabkan risiko munculnya masalah perilaku seksual pada remaja disabiitas intelektual.
“Pendidikan kesehatan seksual merupakan solusi untuk mengatasi rendahnya tingkat pengetahuan dan mencegah masalah perilaku seksual karena terbukti memberikan hasil yang efektif terhadap perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan tentang seksual pada individu dengan disabilitas intelektual,” ungkap Atien Nur dalam paparannya.
Melalui kajian penelitian berjudul “Pengembangan Model Eksis (Edukasi Kesehatan Seksual Disabilitas) sebagai Upaya Meningkatkan Pengetahuan dan Mencegah Masalah Perilaku Seksual Remaja Disabilitas Intelektual” ini, Atien Nur ingin mengembangkan sebuah model edukasi kesehatan seksual, serta mengetahui pengaruh model tersebut terhadap pengetahuan kesehatan seksual dan perilaku seksual remaja disabilitas intelektual.
“Program ‘Eksis’ ini juga dilengkapi dengan modul untuk guru, media edukasi dalam bentuk aplikasi Android, dan instrument evaluasi pengetahuan dan perilaku seksual remaja disabilitas intelektual,” imbuh Atien Nur yang berhasil meraih gelar Doktor UGM ke-5.579 dengan predikat cumlaude ini.
Penelitian yang dilakukan di SLB N Pembina Yogyakarta, SLB N 1 Yogyakarta, dan SLB N2 Yogyakarta dengan promotor Prof. Dr. dr. Elisabeth Siti Herini, Sp.A(K) ini berhasil menyimpulkan bahwa Program Eksis terbukti memberikan perubahan positif pada pengetahuan kesehatan seksual remaja disabilitas intelektual yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan atau selisih nilai pretest dan posttest yang bermakna secara statistik. (Wiwin/IRO)