Pusat Kespro FK-KMK UGM Gelar Diseminasi Pro Kesehatan Mental

FK-KMK UGM. Di era kiwari saat ini, isu kesehatan mental melambung masif di tengah pembicaraan publik. Secara khusus, status remaja dan anak muda yang disoroti sebagai kelompok rentan, baik menyangkut kesehatan mental maupun kesejahteraan.

Pusat Kesehatan Reproduksi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) pun menaruh perhatian pada isu terkait. Hal ini direspon melalui inisiasi gerakan terobosan untuk memahami lanskap kesehatan mental di kalangan remaja sehingga menggelar peluncuran Diseminasi Analisis Lanskap Kesehatan Mental Remaja Indonesia pada Selasa (7/5) di J.S. Luwansa, Jakarta Selatan.

Giat ini didukung oleh Grand Challenges Canada (GCC) melalui kolaborasinya dengan Shifa Tameer-e-Millat University, mengingat Indonesia menjadi salah satu negara prioritas perihal isu ini.

Penelitian ini tidak terbatas pada isu kesehatan mental remaja, namun sekaligus menilik faktor pemicu dan urgensi intervensi serta kolaborasi lintas sektoral.

Pada temuannya, penelitian ini mengungkap berbagai pesan kunci. Di antaranya, tingginya prevalensi gangguan kesehatan mental remaja Indonesia, dan; trauma masa kecil, dinamika keluarga, ketidaksesuaian mekanisme koping, perundungan, norma gender, stigma dan diskriminasi, serta lainnya sebagai faktor pemicu utama gangguan kesehatan mental.

Para peneliti UGM mendorong pendekatan strategis dan multidimensi untuk memastikan intervensi dan dukungan yang efektif bagi remaja Indonesia terkait.

Adapun strategi yang dimaksud mencakup keterlibatan sektor publik dan swasta, kolaborasi akademis, task-sharing dan shifting, serta berbagi pengetahuan (knowledge sharing).

Tidak hanya itu, diseminasi ini pun menawarkan program Request for Proposals: Funding Bold Ideas for Youth Mental Health in 12 countries sebagai kesempatan penelitian yang terbuka untuk umum dengan menaruh fokus pada solusi dan intervensi inovatif dalam menjawab tantangan kesehatan mental – khususnya, di Indonesia.

Lebih lanjut, program ini diarahkan untuk mendorong upaya pencegahan, promosi, dan layanan pendukung untuk kesehatan mental remaja. Demikian pun, diharapkan dapat mendulang perwujudan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Kehidupan Sehat dan Sejahtera (SDGs 3), Kesetaraan Gender (SDGs 5), dan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (SDGs 17).

Untuk detail laporan hasil penelitian dapat diakses melalui pranala berikut: Mapping Youth Mental Health Landscapes: Local Insights from 13 Countries. (Kontributor – dr. Bianda Dwida Pramudita, M.Sc./ Editor – Isroq Adi Subakti)