FK-KMK UGM. Pusat Kedokteran Tropis (PKT) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menyelenggarakan Konferensi Internasional Gadjah Mada International Conference on Tropical Medicine (GAMA-ICTM) 2025. Acara ini merupakan kali kedua GAMA-ICTM diselenggarakan sejak 2023 lalu, yang masih mengusung tema Strengthening Health System Resilience for Tropical Disease Control in A Rapidly Changing World.
Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari, 13-15 Februari 2025, secara hybrid di FK-KMK UGM dan melalui Zoom. Lebih dari 120 peserta dari berbagai negara, termasuk peneliti, tenaga kesehatan, serta pembuat kebijakan, berpartisipasi dalam kegiatan ini untuk saling bertukar pengetahuan melalui pemaparan utama (keynote speech), simposium, serta presentasi oral dan poster.
Pada hari pertama, GAMA-ICTM 2025 diawali dengan pelaksanaan dua pre-conference workshops yang masing-masing membahas teknologi Wolbachia untuk pengendalian dengue berkelanjutan dan pemodelan transmisi penyakit infeksi untuk mitigasi wabah. Keduanya menyoroti inovasi dalam pengendalian penyakit tropis melalui pendekatan berbasis sains dan teknologi.
Pada dua hari berikutnya, GAMA-ICTM 2025 menyelenggarakan konferensi yang terdiri atas lima simposium dengan tema meliputi malaria, vaksinasi global, resistensi antimikroba (AMR), kesenjangan akses kesehatan, serta strategi pengendalian demam berdarah. Teknologi digital, kecerdasan buatan (AI), dan pendekatan One Health juga menjadi sorotan utama dalam mencari solusi berbasis inovasi dan kolaborasi global.
“Konferensi ini diadakan pada momen krusial dalam situasi kesehatan global,” ucap Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH, dalam sambutannya. Prof. Yodi mengatakan, hal tersebut didasarkan pada ketidakpastian kebijakan politik, peralihan prioritas kesehatan global dan tidak menentunya pendanaan dengan jumlah yang signifikan.
Sementara itu, Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Yudhi Pramono, MARS, mengapresiasi pelaksanaan konferensi. “Pencegahan dan pengendalian penyakit tropis memerlukan sinergi global,” jelasnya. dr. Yudhi juga mengemukakan komitmen pemerintah dalam menangani penyakit tropis di Indonesia dengan mengembangkan berbagai strategi, termasuk pengawasan terintegrasi, sistem peringatan dini, serta pemanfaatan kecerdasan buatan untuk kesiapsiagaan pandemi.
Selain workshop dan konferensi, GAMA-ICTM 2025 turut menampilkan 68 presentasi abstrak—secara oral maupun poster—yang menampilkan riset terbaru dan praktik terbaik dari peserta. Pelaksanaan GAMA-ICTM 2025 merupakan salah satu wujud kontribusi FK-KMK UGM dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Penulis: Citra/Humas).