Puluhan Peserta Mengikuti Simposium Deteksi Dini Kelainan Bedah pada Anak

bedah-anak_konferensi

FK-UGM. Puluhan peserta mengikuti simposium deteksi dini kelainan bedah anak yang diselenggarakan oleh Departemen Bedah Anak Fakultas Kedokteran UGM, Sabtu (30/10) di ruang Teater Perpustakaan Fakultas Kedokteran UGM. Simposium yang merupakan rangkaian kegiatan Yogyakarta Pediatric Surgery Continuing Medical Education 2016 ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari klinisi umum, spesialis bedah anak, dan spesialis obstetri genetik baik dari dalam maupun luar area kota Yogyakarta

Ketua Panitia simposiun, dr. Gunadi, PhD., SpBA mengungkapkan latar belakang diselenggarakannya kegiatan simposium deteksi dini kelainan bedah pada anak. “Sekarang ini kian banyak penyakit kongenital yang ditangani klinisi umum maupun spesialis bedah anak sudah dalam tingkat keparahan yang tinggi. Sehingga sangat penting bagi praktisi kesehatan untuk mengetahui upaya deteksi dini dan tatalaksana awal kelainan kongenital pada anak”, paparnya.

Dr. Gunadi berharap bahwa ke depannya akan ada upaya sinergis dari berbagai level praktisi kesehatan dalam melakukan tatalaksana terhadap kelainan kongenital pada anak.

Sesi pembicara simposium dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama diisi oleh 3 pembicara awal yakni dr. Nenny Sri Mulyani, SpA yang mengangkat pembahasan mengenai “deteksi dini dan tatalaksana awal ikterik pada anak”, dilanjutkan oleh Dr. dr. Akhmad Makhmudi, SpBA dengan topik “deteksi dini dan tatalaksana awal kongenital dan ileus pada anak”, hingga akhirnya ditutup dengan materi “deteksi dini penyakit hirschsprung”, oleh Prof. Paul K.H Tam, MD., PhD sebagai keynote speaker.

Antusiasme peserta dibuktikan dengan tingginya animo dalam sesi tanya jawab. Terdapat dua batch sesi tanya jawab dengan 3 penanya pada masing-masing batch-nya. Tiga pembicara terakhir yakni dr. Andi Dwihantoro, SpBA mengangkat topik “tatalaksana awal trauma abdomen pada anak”, dr. Yulius Candra Adipurwadi, SpBA dengan topik “tatalaksana Undescensus testiculorum pada anak”, kemudian ditutup oleh dr. Gunadi PhD, SpBA yang membawakan topik “peran pemeriksaan genetik pada deteksi dini kelainan kongenital”.

Simposium ini menjadi sangat penting karena memberikan pemahaman mengenai upaya awal deteksi dini kelainan kongenital pada anak dari mulai definisi berbagai macam kelainan kongenital pada anak, manifestasi klinis, etiologi, gejala yang dialami, hingga manajemen protokol tatalaksana yang harus dilakukan pada masing-masing kelainan kongenital.  Harapannya, dengan adanya simposium ini praktisi bedah anak akan mampu memahami apa yang harus dilakukan ketika menghadapi kasus kelainan kongenital pada anak. (Fitria/Reporter).