Puluhan Mahasiswa Lintas Disiplin Multinegara Mengikuti Summer Course Kedokteran Presisi di UGM

FK-KMK UGM. Kedokteran presisi (Precision Medicine), juga dikenal sebagai kedokteran individu, adalah kedokteran terkini dalam pelayanan kesehatan. Prinsip kedokteran presisi adalah pendekatan pengobatan pasien dengan menggunakan data spesifik pasien, termasuk informasi genetik/genomik, faktor gaya hidup, dan lingkungan, untuk mengembangkan pelayanan yang bersifat lebih presisi, efektif dan lebih sedikit efek samping. Seiring kemajuan teknologi, kedokteran presisi menjadi lebih mudah diakses dan terjangkau. Kemampuan menganalisis data dalam jumlah besar dengan cepat dan akurat telah terbuka peluang baru untuk mengidentifikasi risiko penyakit, memprediksi hasil pengobatan, dan mengembangkan terapi target (kedokteran presisi).

Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada kembali menggelar Summer Course 2023 on Interprofessional Health Care. Kegiatan kali ini mengangkat tema mengenai Future of Healthcare: Leapfrogging Innovation Through Precision Medicine. Sejalan dengan fokus Kementerian Kesehatan Indonesia pada pengembangan Precision Medicine, maka tema Summer Course diangkat untuk mewujudkan peningkatan pengetahuan dan kemampuan precision medicine para mahasiswa sedini mungkin.

Salah satu penerapan kedokteran presisi adalah kanker. Dengan menganalisis DNA pasien dan data molekuler lainnya, dokter dapat mengidentifikasi varian genetik spesifik yang mendorong pertumbuhan tumor. Informasi ini kemudian dapat digunakan mengembangkan terapi yang ditargetkan untuk varian tersebut, sehingga lebih efektif dan risiko efek samping minimal.

Contoh lain kedokteran presisi adalah Duchenne Muscular Dystrophy (DMD), penyakit Alzheimer, diabetes, dan penyakit jantung. Dengan mengidentifikasi faktor genetik dan lingkungan yang berkontribusi terhadap kondisi ini, dokter dapat mengembangkan rencana pengobatan yang disesuaikan untuk masing-masing kondisi kebutuhan spesifik pasien.

Ketika kedokteran presisi terus berkembang, kita akan melihat peningkatan luaran pelayanan kesehatan yang lebih baik. Kemampuan untuk memprediksi risiko penyakit dan mengembangkannya secara tepat sasaran, terapi dapat mengarah pada deteksi dini, preventif, dan pengobatan penyakit, pada akhirnya bisa menyelamatkan nyawa dan menurunkan biaya pelayanan kesehatan.

Namun, ada beberapa tantangan yang harus diatasi. Salah satu tantangan terbesarnya adalah memastikan bahwa data pasien dilindungi dan digunakan secara bertanggung jawab. Dengan banyaknya data dihasilkan oleh kedokteran presisi, terdapat risiko pelanggaran privasi dan penyalahgunaan data. Selain itu, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memvalidasi efektivitas kedokteran presisi dan untuk memastikan bahwa layanan tersebut dapat diakses oleh semua pasien, tanpa memandang status sosial ekonomi mereka.

Secara keseluruhan, kedokteran presisi memberikan harapan besar bagi masa depan layanan kesehatan. Sebagai kemajuan teknologi dan semakin banyak data tersedia, kita dapat berharap untuk melihat lebih banyak inovasi dan perawatan efektif yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien.

Kegiatan Summer Course 2023 yang berlangsung selama dua pekan, tanggal 6 – 17 November 2023 diikuti oleh mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu kesehatan, baik mahasiswa asing maupun mahasiswa dalam negeri. Sebanyak 88 peserta terdiri dari 43 mahasiswa UGM, dan 45 peserta dari berbagai universitas mitra luar negeri, seperti: VU Medical Center, Belanda; Universiti Putra Malaysia, Malaysia; Universiti Sains Malaysia, Malaysia; Cyberjaya University, Malaysia; KK Women’s and Children’s Hospital, Singapore; Mahidol University, Thailand; University of The Philippines, Phillipines; University of Dental Medicine, Myanmar serta Universiti Malaya, Malaysia.

Selama tiga hari pertama, mahasiswa mengikuti kegiatan kuliah yang menghadirkan 26 narasumber pakar kesehatan yang terdiri dari 18 narasumber asing dan 8 narasumber dalam negeri. Selain pakar-pakar dari UGM, Universitas Indonesia, Kementerian Kesehatan RI, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber asing yaitu Lipotek Pty. Ltd., National Taiwan University Children’s Hospital (Taiwan), Taipei Medical University (Taiwan), National Health Research Institutes (Taiwan), Universiti Sains Malaysia (Malaysia), International Medical University (Malaysia), Universiti Putra Malaysia (Malaysia), Universiti Malaya (Malaysia), Mahidol University (Thailand), Ramatibodhi Hospital (Thailand), Precision Health Research-PRECISE (Singapore), University of Helsinki (Finland), dan University of Manchester (UK).

Selain kegiatan kuliah, peserta juga akan mengikuti kegiatan di komunitas yang terbagi dalam sepuluh puskesmas di Kabupaten Sleman Yogyakarta, yaitu Puskesmas Prambanan, Puskesmas Kalasan, Puskesmas Berbah, Puskesmas Ngemplak 1, Puskesmas Ngemplak 2, Puskesmas Ngaglik 1, Puskesmas Mlati 2, Puskesmas Godean 1, Puskesmas Tempel 1, dan Puskesmas Seyegan. Kegiatan dikomunitas ini bertujuan untuk memberi wawasan permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat khususnya terkait kedokteran presisi pada level layanan primer. Selain itu juga memberikan tantangan kepada mahasiswa untuk berpikir untuk merancang program kesehatan masyarakat sebagai solusi permasalahan kesehatan di masyarakat dan bekerjasama dengan pihak luar.

Kegiatan ini sejalan dengan program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs poin 3 yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia dan poin 17 yaitu kemitraan untuk mencapai tujuan bersama. (Dian/Humas. Editor: Arum Tri Wahyuningsih)