Indonesia mempunyai angka kematian tertinggi di Asia Tenggara, yitu sebesar 15.050/100.000 penduduk untuk kasus kanker serviks (WHO tahun 2002). Dan merupakan urutan kedua kanker terbanyak pada perempuan setelah kanker payudara, dari tahun 2003-2007 (RS Kanker “Dharmais”). Lebih dari 90% kanker serviks disebabkan oleh HPV (Humas Papilloma Virus atau virus yang paling sering dijumpai pada penyakit menular seksual). Sebagian besar penderita dating pada stadium lanjut yaitu pada stadium IV yang memerlukan pengobatan khusus. Disamping mahal pengobatan kanker serviks stadium lanjut memberikan hasil harapan hidup 5 tahun yang rendah (Nugroho, 2007).
Dr. dr. Sri Hartini, Sp.PK(K)., MARS dalam ujian Promosi Doktor di Fakultas Kedokteran UGM menyampaikan penelitiannya mengenai ekspresi TLR7 dan TLR9 pada infeksi HR-HPV dan hubungannya dengan kanker serviks di Indonesia. Di Indonesia, penelitian tentang ekspresi TLR pada infeksi HR-HPV dan karsinoma serviks belum banyak dilakukan.
Hasil penelitian dr. Sri Hartini, dokter RS Kanker “Dharmais” Jakarta, TLR& lebih berperan sebagai pro inflamasi daripada pro tumor, ekspresi TLR9 rendah pada infeksi HPV 16 dan perannya cenderung pro tumor. Di Indonesia infeksi HPV multi tipe cukup tinggi sehingga diperlukan penggunaan vaksin untuk beberapa varian tipe HPV, deteksi HR-HPV untuk program skrining.
dr. Sri Hartini merupakan doktor ke-151 di FK UGM dan 2.533 se-UGM. bertindak sebagai promotor Prof. dr. Marsetyawan HNES., M.Sc., Ph.D FK UGM. Ko-promotor FK UGM Prof. dr. Sofia Mubarika, M.Med.Sc., Ph.D, FK UI Prof. dr. Siti Boedina Kresno, Sp.PK(K), RS Kanker Dharmais DR. Arief Budi Witarto, M.Eng. Tim penilai FK UGM Prof. dr. Mohammad Hakimi, Sp.OG(K)., Ph.D, Dr.Med. dr. Indwiani Astuti, dan Prof. dr. hari Kusnanto, SU., Dr.PH. Penguji eksternal Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD-KAI dari FK UI. (Dian/Iro)