FK-KMK UGM. Departemen Kedokteran Keluarga dan Komunitas Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan diskusi kemitraan Program Spesialisasi Kedokteran Keluarga dan Layanan Primer (SpKKLP) bersama Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring pada Kamis (13/02) sebagai tindak lanjut kebijakan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Permenkes Nomor 19 Tahun 2024 yang menetapkan bahwa setiap Puskesmas harus memiliki minimal satu dokter keluarga SpKKLP.
Dalam forum ini, dibahas secara mendalam tiga jalur program SpKKLP, yakni jalur reguler yang sepenuhnya dikelola universitas, jalur Rekognisi Kompetensi Lulusan (RKL) yang dikelola kolegium, serta jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang dikelola universitas dengan penekanan pada penguatan layanan primer di lapangan. Dengan struktur tersebut, lulusan SpKKLP diharapkan tidak hanya memahami teori kedokteran keluarga, tetapi juga mampu mengaplikasikan kompetensi mereka dalam praktik di Puskesmas sesuai kebutuhan masyarakat.
Diskusi ini juga menekankan kerangka teoritis yang melandasi program, khususnya pada konsep family-centered care dan community-oriented care. Landasan ini menjadi pijakan dalam penyusunan kurikulum, modul pelatihan, serta instrumen evaluasi kompetensi yang selaras dengan tantangan kesehatan masyarakat di tingkat primer. Prof. Mora menegaskan pentingnya sinergi antara UGM dan Dinas Kesehatan DIY–Jateng dalam mempercepat pencapaian Universal Health Coverage melalui peningkatan kualitas layanan primer. Sementara itu, dr. Sari Wijayanti dari Dinas Kesehatan DIY menekankan harapannya agar program ini dapat menjembatani kesenjangan sumber daya manusia dan infrastruktur Puskesmas, terutama terkait telekonsultasi dan manajemen penyakit kronis.
Dengan terbentuknya kemitraan strategis ini, Program SpKKLP UGM bersama Dinas Kesehatan DIY–Jateng siap mendorong transformasi layanan primer, memperkuat kapasitas dokter keluarga, dan menjawab tantangan sistem kesehatan nasional. Upaya ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui peningkatan akses layanan kesehatan masyarakat, SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui pengembangan sistem pendidikan kedokteran yang adaptif dan inovatif, SDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi lintas institusi demi memperkuat sistem layanan primer. (Kontributor: dr. Ryan Rachmad Nugraha, MPH ; Editor: dr. Yogi Fitriadi, M.Sc.FM).




