FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan delegasi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat dalam rangka peninjauan program INSPIRASI (Improving Quality of Disease Preparedness, Surveillance, and Response in Indonesia). Delegasi tersebut terdiri dari Ken Chen, MPH, MS, MBA., selaku Deputi Direktur Divisi Global Health Protection Indonesia, dan Mia Ulfa, Spesialis Administrasi Kesehatan Publik dari CDC Indonesia. Kunjungan ini disambut oleh Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc, Ph.D, FRSPH., di Ruang Rapat Dekanat FK-KMK pada Selasa (14/1).
Program INSPIRASI yang dimulai sejak tahun 2020 ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Indonesia dalam mencegah dan merespons ancaman kesehatan masyarakat melalui penguatan sistem surveilans, pelaporan, dan pusat operasi darurat kesehatan masyarakat (PHEOC) di tingkat sub-nasional.
Dalam dialognya, Ken Chen menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari kesepakatan kerja sama yang mengharuskan adanya peninjauan lapangan, setidaknya sekali setahun untuk memastikan keberhasilan program.
“Kami ingin memastikan bahwa sumber daya yang kami alokasikan benar-benar mendukung keberlanjutan kesehatan masyarakat di Indonesia, mengingat penyakit tidak mengenal batas geografis,” ujarnya.
Selama pertemuan, dibahas sejumlah pencapaian program, termasuk publikasi dua artikel ilmiah dan sepuluh artikel lainnya yang masih dalam proses peninjauan oleh CDC.
Artikel-artikel ini meliputi penelitian tentang efektivitas vaksin COVID-19 dan dampak Long COVID. Selain itu, program ini juga telah menghasilkan berbagai inisiatif, seperti pengembangan modul ketahanan mental bagi tenaga kesehatan saat bencana bersama RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, studi gangguan kognitif dan Long COVID dengan RSUP Dr. Sardjito, serta pengukuran status Long COVID di wilayah timur Indonesia bersama PAEI Sulawesi Tengah dan Universitas Halu Oleo.
Pandemi COVID-19 menjadi katalisator utama dalam merancang langkah mitigasi ancaman kesehatan yang lebih komprehensif. Prof. Yodi menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam memperkuat sistem kesehatan Indonesia.
“Kami sangat menghargai dukungan teknis yang diberikan CDC. Pendekatan yang melibatkan mitra lokal untuk melaksanakan program ini memastikan keberlanjutan jangka panjang,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ken Chen juga menjelaskan bahwa CDC berkomitmen untuk terus mendukung mitranya, termasuk Kementerian Kesehatan RI dan WHO, dalam meningkatkan kapasitas surveilans dan tanggap darurat kesehatan.
“Kami percaya bahwa investasi pada mitra lokal adalah kunci untuk menciptakan keberlanjutan. Model kerja sama ini memastikan bahwa masyarakat setempat memiliki kemampuan untuk menangani tantangan kesehatan mereka sendiri,” jelasnya.
Kunjungan ini juga menjadi momentum evaluasi akhir program yang direncanakan berakhir pada 2025. Dalam diskusi tersebut, Ken Chen menyampaikan pandangan bahwa kesuksesan program ini tidak hanya terlihat dari hasil yang telah dicapai, tetapi juga dari kemampuan mitra untuk terus melanjutkan upaya ini di masa mendatang.
“Sebagai bagian dari penutupan kerja sama, kami memberikan panduan tentang dokumentasi dan pemanfaatan aset yang telah disediakan. Ini penting untuk memastikan bahwa hasil kerja sama ini dapat dimanfaatkan secara optimal,” tambahnya.
Program INSPIRASI telah memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesiapan Indonesia menghadapi ancaman kesehatan. Melalui penguatan kapasitas staf dinas kesehatan di tingkat provinsi dan kabupaten, serta pengembangan sistem PHEOC, program ini mendukung prioritas kesehatan nasional.
Selain itu, dukungan yang diberikan CDC pada masa tanggap darurat bencana seperti tsunami Aceh pada 2004 menjadi contoh nyata bagaimana kerja sama internasional dapat memperkuat kapasitas kesehatan masyarakat di situasi darurat.
Prof. Yodi berharap kolaborasi ini dapat terus dilanjutkan. “Kami melihat peluang besar untuk memperluas dampak positif dari program ini. Dengan dukungan dari semua pihak, kami yakin sistem kesehatan Indonesia akan semakin tangguh dalam menghadapi ancaman kesehatan di masa depan,” ungkapnya.
Menutup kunjungan, Ken Chen menyampaikan apresiasinya terhadap tim PKMK FK-KMK UGM atas kerja keras dan dedikasi mereka. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi yang berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan program.
“Kami ingin memastikan bahwa keberhasilan ini tidak hanya menjadi pencapaian sementara, tetapi juga menjadi fondasi untuk upaya kolaboratif di masa depan,” tutupnya.
Kunjungan delegasi CDC ini menegaskan pentingnya sinergi antara lembaga internasional dan institusi lokal dalam mengatasi tantangan kesehatan global. Dengan evaluasi dan rencana strategis yang matang, program INSPIRASI diharapkan mampu menjadi model kerja sama yang berkelanjutan, tidak hanya untuk Indonesia tetapi juga sebagai inspirasi bagi negara lain dalam upaya memperkuat sistem kesehatan masyarakat.
Pertemuan ini menjadi bentuk komitmen FK-KMK UGM terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yakni SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, serta SDG 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan. (Isroq Adi Subakti/Reporter).