Program dan Kurikulum Kedokteran

Kurikulum dan Proses Pembelajaran

Lama pendidikan dokter ini dirancangkan dalam dua tahap, yaitu tahap S1 selama 3,5 tahun dan tahap profesi selama 2 tahun; dan 4 fase pembelajaran, yaitu:

–  Fase 1. Foundation in Medicine and Transition to Practice (18 bulan)

–  Fase 2. Complaint and Diseases (18 bulan)

–  Fase 3. Enhancing Personal Competences (6 bulan)

–  Fase 4. Clinical Rotation (24 bulan)

Adapun 70% dari konten pembelajaran mengacu pada SKDI 2018 dan KKNI (fase 1-2), sedangkan 30% konten pembelajaran adalah pengembangan dari atribut khas Prodi Kedokteran FK-KMK yang bersifat lokal dan global yang pendukung peningkatan kompetensi individu (fase 3). Konten diberikan dengan pendekatan longitudinal terintegrasi dengan kegiatan blok maupun difasilitasi penyediaan waktu khusus dalam blok atau sepanjang semester (Bioetika dan Medikolegal; Learning SkillsLeadershipBasic Clinical Competences (BCC); Evidence Based Medicine (EBM), Critical Appraisal dan Skripsi (CAS); Health Promotion & Disease Prevention; dan Community and Family Health Care with Interprofessional Education (CFHC-IPE)).

Tahapan Proses Pembelajaran

Asesmen dan Evaluasi Hasil Pembelajaran

Selama tiga semester, mahasiswa akan mempelajari ilmu dasar kedokteran, seperti anatomi, fisiologi, histologi, biokimia, farmakologi, dsb. yang berhubungan dengan sistem organ manusia, terdiri dari sistem muskuloskeletal, respirasi, kardiovaskular, digestif, reproduksi, genitourinaria, saraf dan perilaku, indera, endokrin, hematologi dan sistem imun. Selain itu, mahasiswa juga akan mempelajari dasar-dasar penelitian dan praktik kedokteran.

Struktur rangkaian blok di fase 1: Foundation in Medicine and Transition to Practice adalah:

a). Block I.1 Musculoskeletal System

b). Block I.2 Cardiorespiratory System

c). Block I.3 Digestive System

d). Block I.4 Genitourinary and Reproduction System

e). Block I.5 Nervous System and Behaviour

f). Block I.6 Sense Organ and Endocrine System

g). Block I.7 Hematology and Immune System

h). Block I.8 Life Cycle

i). Block I.9 Research and Basic Medical Practice

Fase kedua ini mahasiswa akan mempelajari penyakit-penyakit berdasarkan pendekatan keluhan pasien, seperti demam, nyeri, diare, bengkak, batuk dsb. yang dibagi dalam 10 blok. Pendekatan ini akan mengembangkan kemampuan klinis mahasiswa dalam menentukan diagnosis dan menentukan manajemen pasien sesuai keluhan yang dialami. Mahasiswa juga mempelajari tentang sistem kesehatan dan penanganan bencana dalam 1 blok khusus.

Struktur rangkaian blok di fase 2: Complaints and Diseases adalah:

a). Block II.1 Fever

b). Block II.2 Pain

c). Block II.3 Seizure, Unconsiousness and Sense Organ Problems

d). Block II.4 Diarrhea, Vomitting and Jaundice

e). Block II.5 Oedema, Urinary and Metabolic Disorders

f). Block II.6 Dyspnea, Cough and Cyanosis

g). Block II.7 Pruritus, Discharge and Tumor

h). Block II.8 Trauma, Hemorrhage and Movement Problems

i). Block II.9 Reproductive Problems

j). Block II.10 Anxiety, Depression and Behavioural Problems

k). Block II.11 Health System and Disaster Management

Fase ini diharapkan akan mengembangkan minat dan bakat mahasiswa tentang topik-topik tertentu di kedokteran sesuai pilihan masing-masing dengan memilih blok elektif yang ditawarkan. Selain itu, mahasiswa dapat memilih untuk melakukan pertukaran pelajar ke luar negeri dengan sistem kredit transfer agar menambah pengalaman dan mengasah kemampuan mahasiswa.

Fase terakhir selama 24 bulan (4 semester) merupakan wadah untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan klinis dalam melakukan pemeriksaan, menegakkan diagnosis dan pemberian manajemen kepada pasien sesuai keluhan yang dirasakan. Rotasi klinis akan dilakukan ke berbagai departemen klinis untuk mengasah kemampuan masing-masing mahasiswa.

Aktivitas Pembelajaran

Pembelajaran kelompok besar biasanya dilakukan apabila jumlah mahasiswa dalam suatu kelas/kelompok lebih dari 20 orang. Tantangan dalam pembelajaran kelas besar adalah memastikan engagement seluruh mahasiswa dalam proses pembelajaran.

Jenis-jenis pembelajaran kelas besar antara lain:

Kuliah Pakar

Kuliah telah lama digunakan dalam pendidikan profesi kesehatan. Bentuk kuliah klasikal dengan ceramah di kelas besar, sudah tidak lagi menjadi pilihan dalam pembelajaran. Kuliah dengan pendekatan student-centred mengutamakan interaksi sehingga pembelajaran lebih konstruktif. Penyaji materi/dosen menyampaikan materi-materi bahan kuliah dengan menggunakan slide presentasi atau bahan-bahan lain. Metode kuliah dapat disampaikan secara tatap muka/face-to-face maupun daring/online. Kuliah secara daring dapat dilakukan secara synchronous dengan menggunakan aplikasi kuliah online (Webex, Zoom, GoogleClassroom, dan sebagainya), atau secara asynchronous dengan memberikan rekaman kuliah.

 

Kuliah Terintegrasi

Kuliah terintegrasi merupakan metode pembelajaran kelas besar dimana terdapat dosen pengampu yang berasal dari satu departemen memberikan materi kuliah yang bersama-sama secara terintegrasi. Kuliah terintegrasi cocok untuk memberikan suatu materi atau topik yang dapat dibahas dari sudut pandang multi-departemen, sehingga integrasi antar cabang ilmu dapat lebih jelas, serta mahasiswa mendapatkan materi multi-perspektif. Idealnya, bahan ajar berupa slide kuliah sudah digabungkan sehingga pemateri menyampaikan paparannya secara bergantian sesuai bidang/expertisinya.

 

Diskusi Panel

Diskusi panel merupakan metode pembelajaran kelas besar dimana terdapat lebih dari satu panelis yang membahas suatu konsep atau kasus yang relatif kompleks. Diskusi panel cocok untuk menyampaikan materi yang kompleks dan integrasi dari berbagai topik.

 

Mini-Workshop

Mini workshop menggabungkan kegiatan perkuliahan dengan kegiatan praktik atau kerja terstruktur sehingga mahasiswa dapat langsung mempraktikkan dan merefleksikan yang dipelajari dari perkuliahan.

Pembelajaran kelompok kecil biasanya dilaksanakan dengan jumlah mahasiswa kurang dari 20 orang, idealnya kurang dari 12 orang. Pembelajaran kelompok kecil sering disebut tutorial. Perlu dipahami bersama bahwa pembelajaran kelompok kecil tidak selalu tutorial menggunakan metode seven jumps. Diskusi kelompok kecil selalu diawali dengan adanya trigger/pemicu diskusi berupa kasus atau skenario.

Pembelajaran kelompok kecil dapat dilakukan dengan tatap muka maupun online asynchronous. Pemilihan metode pembelajaran kelompok kecil dapat disesuaikan dengan tingkat kompetensi dari learning objectives yang diharapkan dari setiap modul/materi pembelajaran.

Praktikum merupakan suatu kegiatan pembelajaran praktik yang bertujuan untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran blok. 

Kunjungan lapangan/field visit merupakan kegiatan di luar kelas/kampus yang dilakukan untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran blok. Kunjungan lapangan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melihat langsung contoh nyata penerapan pembelajaran yang telah dilakukan di masyarakat, fasilitas kesehatan, atau organisasi lain.

Pelatihan keterampilan medik yang biasa disebut Basic Clinical Competence Training (BCCT) merupakan suatu metode pembelajaran untuk akuisisi keterampilan klinik sesuai dengan tujuan dan tingkat kompetensi yang diharapkan. Pembelajaran keterampilan medik meliputi keterampilan komunikasi, pemeriksaan fisik, keterampilan prosedural, penalaran klinik, peresepan, manajemen pasien terintegrasi, dan sebagainya. Pelatihan keterampilan medik secara umum menerapkan simulation-based learning dengan menggunakan manikin, pasien standar, maupun kasus-kasus nyata.

Sebagai pembelajaran dewasa, mahasiswa memerlukan waktu untuk melakukan belajar mandiri/independent learning, sebagai salah satu metode pencapaian tujuan pembelajaran. Kegiatan belajar mandiri dapat juga dikaitkan dengan persiapan atau tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran yang lain. Kegiatan belajar mandiri memungkinkan mahasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran secara parsial maupun penuh tanpa difasilitasi secara ketat oleh dosen/pengajar.

Untuk menilai komponen kognitif (pengetahuan) dilakukan ujian tulis pada akhir setiap blok. Proporsi materi ujian disesuaikan dengan cetak biru tujuan belajar blok. Sedangkan sumber pertanyaan dapat berasal dari dosen pemberi kuliah, tutor, materi praktikum dan materi praktikum skills lab. Bentuk ujian sebagian besar berupa MCQ. Ujian dilakukan 2 (dua) sesi, masing-masing mencerminkan seluruh topik blok.
Pengumuman nilai blok dilakukan maksimal 1 bulan setelah ujian. Nilai mahasiswa tidak diumumkan bila mahasiswa belum melengkapi tugas atau belum lulus praktikum. Aturan dan ketentuan ujian blok dan ujian perbaikan (make-up test) dapat dilihat dalam buku “Panduan Penilaian Program Studi Kedokteran FK-KMK UGM”.

Ujian praktikum diselenggarakan oleh laboratorium yang bersangkutan untuk menilai kompetensi yang dicapai dari pembelajaran praktikum dalam blok tersebut. Prosentasi nilai praktikum terhadap nilai akhir blok bervariasi antar blok sesuai dengan blue print assessmen yang telah disusun dan dijelaskan dalam setiap buku blok.

Untuk menilai kompetensi yang telah dicapai dari pembelajaran Agama, Pancasila dan Kewarganegaraan dilakukan ujian tengah semester, penugasan, tutorial dan ujian akhir. Bentuk ujian dan blue print penilaian menyesuaikan dengan tim pengampu masing-masing mata kuliah dan dijelaskan dalam buku panduan masing-masing.

Merupakan ujian keterampilan klinis yang dilaksanakan di akhir program sarjana, dengan mengujikan 14 keterampilan dari seluruh keterampilan yang telah diajarkan. Syarat mengikuti ujian OSCE komprehensif adalah telah mengikuti seluruh topik keterampilan klinis terjadwal serta sudah lulus ujian BCCT tahun 1, 2 dan 3. Hasil ujian OSCE komprehensif merupakan salah satu penentu kelulusan Program Pendidikan Sarjana.

Ujian transfer kredit dilakukan bagi mahasiswa yang telah melakukan kegiatan elektif di luar kegiatan modul elektif terjadual di FK-KMK UGM dan ingin mendapatkan nilai dari hasil kegiatan elektif tersebut. Ketentuan mengenai proses dan ujian transfer kredit dapat dibaca dalam pedoman blok elektif.

Skripsi atau tugas akhir wajib diselesaikan oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat kelulusan Program Pendidikan Sarjana. Ketentuan mengenai penulisan hingga ujian skripsi dapat dibaca dalam “Buku Pedoman Skripsi” pada lampiran.

Penilaian dilakukan secara berkesinambungan lintas blok dan bukan merupakan bagian dari nilai akhir blok.

BCC 1,2 dan 3
Untuk menilai komponen ketrampilan klinis (skills) didapat dari penilaian di laboratorium keterampilan klinis (skills lab) yang dilakukan di setiap blok ke 3 dan 5 dalam bentuk Mini OSCE dan di setiap akhir tahun dengan metode OSCE (Objective Structured Clinical Examination).

Progress test
Progress test adalah suatu comprehensive test yang dilakukan setiap semester untuk seluruh mahasiswa dalam waktu yang bersamaan dengan menggunakan kisi-kisi soal yang sama untuk semua angkatan. Hasil progress test akan diberikan kepada mahasiswa dalam bentuk umpan balik kekurangan dan kelebihan mahasiswa dalam memahami setiap sistem dalam tubuh.

Uji Tahap bersama 1 dan 2
Uji tahap bersama adalah ujian yang diselenggarakan secara nasional dengan tujuan menilai kompetensi mahasiswa di akhir tahun 2 dan di akhir program sarjana. Oleh sebab itu UTB diselenggarakan di akhir tahun ke 2 (setelah blok B.6) dan di akhir program sarjana (setelah blok D.3). Hasil UTB akan menjadi salah satu pertimbangan dalam proses kelulusan dari program Sarjana.

Professional behavioral
Professional behaviour akan dinilai dari seluruh aspek kegiatan pembelajaran mahasiswa oleh seluruh civitas akademi di lingkungan FK-KMK UGM. Hasil penilaian akan menjadi catatan tersendiri mengenai etika dan perilaku mahasiswa yang bersangkutan.Penilaian profesional behaviour yang terstruktur menjadi bagian dari penilaian saat proses tutorial. Tutor mengamati perilaku mahasiswa secara berkesinambungan dalam satu blok (6 minggu) dengan instrumen yang sudah disiapkan. Penilaian dilakukan setiap kegiatan tutorial. Penilaian berlangsung secara longitudinal. Bila dalam pengamatan ditemukan bahwa professional behaviour mahasiswa tidak baik, maka akan diberikan bimbingan- bimbingan yang diperlukan oleh Komite Perilaku Profesional (KPP). Bila dalam 2 (dua) blok berturut-turut yang dinilai oleh tutor yang berlainan seorang mahasiswa memperoleh nilai ”tidak cukup” maka mahasiswa akan mendapat sangsi. Ketentuan mengenai penilaian professional behaviour dapat dibaca dalam panduan mengenai professional behaviour di FK-KMK UGM.

CFHC-IPE
Ketentuan ujian dan penilaian kegiatan CFHC-IPE dapat dilihat dalam buku panduan CFHC-IPE.

Evaluasi mahasiswa bertujuan untuk menilai ketercapaian tujuan pembelajaran dan kompetensi sesuai kurikulum yang berlaku. Program studi kedokteran FK-KMK melakukan beberapa kali evaluasi terhadap mahasiswa selama menempuh program sarjana.
1. Evaluasi Satu tahun Pertama
2. Evaluasi Akhir Tahun Ke dua
3. Evaluasi akhir program Sarjana
4. Evaluasi akhir program profesi