Prof. Retno Danarti Bahas Alergi Kulit Anak dalam ASM 2025 PERALMUNI-KAGAMADOK

FK-KMK UGM. Prof. Dr. med. dr. Retno Danarti, Sp.D.V.E., Subsp.D.A., staf pengajar Departemen Dermatologi dan Venereologi (DV) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), menjadi narasumber dalam Annual Scientific Meeting (ASM) 2025, sebuah webinar nasional yang bertema “Batuk Kronik Berulang pada Anak: Alergi atau Infeksi Tuberkulosis?”. Kegiatan ilmiah ini diselenggarakan secara daring oleh Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI) Cabang DI Yogyakarta bekerja sama dengan Keluarga Alumni Gadjah Mada Kedokteran (KAGAMADOK) FK-KMK UGM pada Sabtu, 10 Mei 2025.

Webinar ini menghadirkan narasumber seperti dokter spesialis anak, THT, dan dermatologi, yang bersama-sama membahas keterkaitan antara alergi dan infeksi pada anak dari perspektif multidisipliner. Acara ini dibuka oleh dr. Sri Awalia Febriana, M.Kes., Sp.D.V.E., Subsp.D.A.I., Ph.D., selaku Ketua PERALMUNI Cabang Yogyakarta sekaligus staf Departemen DV FK-KMK UGM. Dalam sesi presentasinya, Prof. Retno membawakan materi bertajuk “Manifestasi Alergi pada Kulit”, dengan fokus pada dermatitis atopik pada anak. Materi yang disampaikan mencakup aspek patofisiologi, gejala klinis, serta pendekatan tatalaksana yang holistik.

Ia menekankan bahwa gejala kulit sering kali merupakan manifestasi awal dari kondisi alergi yang, bila tidak tertangani dengan baik, dapat berkembang menjadi gangguan pernapasan kronik seperti asma. Pesan penting yang mengemuka dalam diskusi adalah perlunya deteksi dini alergi pada anak, yang dapat dicapai melalui edukasi terhadap orang tua serta kolaborasi antar bidang spesialisasi dalam layanan kesehatan. Dengan pendekatan interdisipliner, tenaga medis dapat memberikan respons lebih tepat terhadap keluhan alergi dan mencegah komplikasi jangka panjang pada pasien anak.

Partisipasi aktif FK-KMK UGM dalam kegiatan ilmiah ini mencerminkan komitmen fakultas dalam menyebarluaskan informasi berbasis ilmu pengetahuan kepada komunitas medis. Kegiatan ini sekaligus mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan anak dan SDG 4: Pendidikan Berkualitas lewat penguatan pendidikan kedokteran berkelanjutan bagi tenaga kesehatan. Selain itu juga sejalan dengan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Kontributor: Wega Wisesa Setiabudi).