Prof. Iwan Dwiprahasto: Guru Besar Idola Semua Mahasiswa

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM melaksanakan peluncuran buku “Iwan Dwiprahasto: Sang Guru” pada Jumat (10/11) di Auditorium FK-KMK UGM. Kegiatan peluncuran buku ini dikemas melalui agenda pertunjukan musik oleh Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc, MPH, Ph.D dan Studio Tiga Dika.

Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D., tokoh dalam buku tersebut, merupakan Guru Besar FK-KMK UGM di bidang Farmakologi yang termasuk salah satu dokter yang meninggal akibat terinfeksi COVID-19 pada 24 Maret 2020. “Awalnya saya menulis hanya untuk curhat. Namun, pada akhirnya saya merasa terlalu egois memendam kerinduan sendiri,” ungkap Prof. Uut sebagai penulis buku tersebut.

Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH mengatakan bahwa Prof. Iwan adalah salah satu dosen yang memiliki jiwa seni. “Prof. Iwan memiliki banyak karya seni berupa puisi. Dalam kesempatan ini, saya akan membacakan puisi karya beliau yang berjudul Aku adalah Negeri,” jelas Prof. Yodi.

Prof. Uut mengungkapkan bahwa penulisan buku dimulai sejak hari pertama dirinya diisolasi di rumah sakit pasca meninggalnya Prof. Iwan. “Ada 3 hal yang menjadi keunikan Prof. Iwan saya sampaikan melalui buku ini. Baju putih, dasi, dan pengajar yang lucu,” jelasnya.

dr. Datu Respatika, Ph.D., Sp.M. (Departemen Ilmu Kesehatan Mata FK-KMK UGM) dan dr. Djayanti Sari, M.Kes., Sp.An. (Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif FK-KMK UGM) hadir sebagai pembahas buku. Dokter Datu mengatakan bahwa salah satu hal yang dirinya ingat mengenai Prof. Iwan adalah peluang yang banyak diberikan kepada mahasiswa dan dosen muda. “Hal tersebut membuat saya merasa bahwa FK-KMK UGM adalah rumah saya,” ungkap dr. Datu.

“Dari pengalaman dan interaksi saya dengan Prof. Iwan, saya merasa bahwa Prof. Iwan adalah idola, panutan, dan great teacher bagi saya. Interaksi beliau dengan mahasiswa terasa privat karena pada saat itu hanya ada 3 mahasiswa di Prodi S2 Farmakologi,” ujar dr. Djayanti.

Kegiatan ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4, yang menargetkan peningkatan kualitas pendidikan. (Nirwana/Reporter. Editor: Arum Tri Wahyuningsih)