Prof. Eti Nurwening Sholikhah Wakili FK-KMK UGM dalam Kongres PDKI 2025 di Jakarta

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) turut berkontribusi dalam Kongres ke-XII Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) tahun 2025 dengan menghadirkan Prof. Dr. dr. Eti Nurwening Sholikhah, M.Kes., M.Med.Ed., SpKKLP dari Departemen Farmakologi dan Terapi. Kegiatan ini diselenggarakan pada 26–28 Juni 2025 di Jakarta, mengusung tema “Transformasi Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia, dari Visi ke Aksi Nyata dalam Transformasi Kesehatan Nasional”. Kongres ini digelar sebagai upaya merespons tantangan sistem kesehatan pasca pandemi sekaligus mendukung kebijakan transformasi kesehatan nasional yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan.

Keterlibatan Prof. Eti dalam forum mendukung penguatan layanan kesehatan primer berbasis siklus hidup. Sebagai pakar farmakologi, Prof. Eti menekankan pentingnya integrasi ilmu farmakologi dalam praktik dokter keluarga, khususnya untuk mendorong rasionalisasi penggunaan obat, penerapan kebijakan berbasis bukti, serta penguatan aspek promotif dan preventif di layanan dasar. Diskusi yang ia sampaikan juga memperkaya perspektif lintas disiplin, baik dalam aspek pendidikan berkelanjutan maupun pengembangan standar praktik kedokteran keluarga yang berkesinambungan.

Selain itu, forum ini menjadi wadah penting bagi para dokter keluarga, akademisi, dan pemangku kepentingan untuk memperkuat kapasitas tenaga kesehatan melalui dialog, lokakarya, serta pertukaran pengetahuan. Partisipasi FK-KMK UGM dalam kongres ini diharapkan mampu memperluas jejaring nasional sekaligus mendorong terciptanya layanan primer yang lebih efektif, adil, dan berkelanjutan.

Kehadiran Prof. Eti dalam Kongres PDKI 2025 juga selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Kontribusinya mendukung SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui penguatan sistem kesehatan primer yang komprehensif, SDG 4: Pendidikan Berkualitas dengan memperluas akses pendidikan kedokteran berkelanjutan yang bermutu, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi lintas sektor antara akademisi, praktisi, dan regulator dalam transformasi kesehatan nasional. (Kontributor: Sudi Indra Jaya).