FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) melalui Program Studi Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer menyelenggarakan kegiatan buka puasa bersama sebagai bagian dari upaya membangun kebersamaan lintas budaya dalam pendidikan kedokteran. Acara ini berlangsung pada Senin, 24 Maret 2025, dan diikuti oleh para residen, staf dari Departemen Kedokteran Keluarga dan Komunitas (DKKK), serta mahasiswa elektif dari University of Iowa, Amerika Serikat dan Rijksuniversiteit Groningen, Belanda.
Bertempat di lingkungan kampus yang hangat dan inklusif, kegiatan buka puasa bersama ini menjadi momen yang penuh kekeluargaan di tengah bulan suci Ramadan. Lebih dari sekadar tradisi keagamaan, kegiatan ini menjadi ruang temu informal yang mempererat relasi antar civitas akademika, serta memperkenalkan nilai-nilai budaya lokal Indonesia kepada mahasiswa internasional.
Bagi para mahasiswa asing, pengalaman ini menjadi kesempatan langka untuk merasakan langsung nuansa Ramadan dalam konteks komunitas akademik di Indonesia. Mereka tidak hanya diajak menikmati hidangan berbuka puasa, tetapi juga berdiskusi ringan dengan residen dan staf tentang pendekatan layanan kesehatan berbasis komunitas dan nilai-nilai humanis yang melekat dalam praktik kedokteran keluarga.
Melalui kegiatan ini, FK-KMK UGM menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dan SDG 4: Pendidikan Berkualitas. Pendekatan kolaboratif dan lintas budaya dalam pendidikan kedokteran menjadi pilar penting dalam membentuk tenaga medis yang tidak hanya kompeten secara ilmiah, tetapi juga memiliki sensitivitas sosial dan budaya yang tinggi.
Selain itu, kegiatan ini turut mencerminkan semangat SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui kerja sama internasional dalam membangun sistem kesehatan primer yang berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan. Dengan terus mendorong inisiatif seperti ini, FK-KMK UGM memperkuat posisinya sebagai institusi yang menjunjung tinggi keberagaman, toleransi, serta pembelajaran lintas budaya dalam mencetak dokter masa depan yang tangguh dan empatik di era global. (Kontributor: Yogi Fitriadi).