Prodi Kedokteran FK-KMK UGM Raih Akreditasi dari ASIIN

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM menerima Akreditasi Penuh oleh ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik) sampai tahun 2029 untuk Program Studi Sarjana Kedokteran dan Program Studi Profesi Kedokteran. ASIIN merupakan lembaga akreditasi internasional berasal dari Jerman untuk displin ilmu rekayasa, matematika dan sains, pertanian, biologi, dan kedokteran.

Menurut Dr. dr. Denny Agustiningsih, M.Kes., AIFM, AIFO-K (Kepala Prodi Pendidikan Kedokteran FK-KMK UGM), akreditasi internasional, salah satunya ASIIN penting supaya Prodi Kedokteran FK-KMK UGM memiliki standar internasional yang setara dengan Prodi Kedokteran di seluruh dunia. “Salah satu manfaat kesetaraan ini adalah memudahkan mahasiswa yang akan melakukan pertukaran pelajar, magang atau melanjutkan studi di luar negeri karena kurikulum sudah sesuai dengan standar internasional,” tambahnya.

Proses pembelajaran yang dilakukan Prodi Kedokteran FK-KMK UGM telah sejalan dengan standar internasional akreditasi ASIIN, seperti penggunaan outcome based education, penyampaian materi terintegrasi bidang ilmu, penggunaan metoda simulasi dengan umpan balik pada pembelajaran keterampilan klinik, serta evaluasi kurikulum secara berkala. Redesain kurikulum yang merupakan hasil evaluasi kurikulum pada tahun 2018 yang diimplementasikan tahun 2021 merupakan salah satu bukti bahwa Prodi Kedokteran FK-KMK UGM melakukan perbaikan sebagai tindak lanjut dari evaluasi yang telah dilakukan.

Selama persiapan proses pengajuan akreditasi ASIIN, FK-KMK UGM senantiasa melakukan sosialisasi kepada semua pihak yang terlibat, yaitu dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan. Selain itu, prodi Kedokteran FK-KMK UGM juga melakukan studi banding ke universitas lain maupun prodi lain di lingkungan UGM yang telah mendapat akreditasi ASIIN lebih dahulu.

dr. Denny mengungkapkan bahwa tantangan terbesar dalam proses pengajuan akreditasi ASIIN adalah mengumpulkan data SDM. Hal ini karena terdapat ratusan dosen yang mengajar, tetapi data-data tersebut dimiliki oleh masing-masing departemen. Perlu waktu untuk mengumpulkan dan mengolah data-data tersebut.

Setelah berhasil mendapat Akreditasi Penuh dari ASIIN, FK-KMK UGM telah menyusun rencana ke depannya untuk terus mengembangkan kualitas. ASIIN memberikan beberapa rekomendasi terkait hal ini, antara lain melakukan peringkasan ujian akhir, meningkatkan jumlah dan keterampilan dosen pengampu dalam pembelajaran simulasi keterampilan klinik serta pemberian umpan balik kepada mahasiswa, serta memberikan kesempatan bagi mahasiswa kurang mampu untuk ikut serta dalam pertukaran pelajar. Selain itu, FK-KMK UGM juga memiliki komitmen untuk meningkatkan kerjasama dengan universitas di Eropa supaya kesempatan bertukar ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi seluruh sivitas FKKMK semakin terbuka.

Untuk mempertahankan Akreditasi Penuh dari ASIIN, FK-KMK UGM menggunakan metode PDCA (Plan, Do, Check, Act). Metode ini dapat membantu FK-KMK UGM memperbaiki atau meningkatkan proses, sistem, hingga kinerja semua pihak terkait secara berkelanjutan. (Nirwana/Reporter)