Precision Medicine dan Pengaruhnya dalam Kesehatan Lansia

FK-KMK UGM. Penuaan menjadi salah satu topik yang diangkat dalam Summer Course 2023, Selasa (7/11) di Auditorium FK-KMK UGM. Topik ini menjadi fokus diskusi karena precision medicine memiliki hubungan dengan penuaan terutama dalam hal anti-aging dan pengaruhnya terhadap kesehatan lansia.

Prof. Yen Hua Huang dari Taipei Medical University, Taiwan hadir sebagai pembicara pertama dengan membawakan topik “Cell-based Therapy: Mechanism, Safety and Biodistribution for Precision Clinical Applications”. Prof. Yen menjelaskan apa itu cell therapy dan precision medicine untuk anti-aging.

Selanjutnya, hadir Dr. Noraida Omar dari Universiti Putra Malaysia memberikan paparan mengenai pengelolaan nutrisi pada lansia. Melalui presentasi yang berjudul “Nutrition in Older People”, dirinya memberikan penjelasan secara detail mengenai nutrisi enternal. “Nutrisi enteral merupakan terapi pemberian nutrisi lewat saluran cerna dengan menggunakan slang khusus (feeding tube). Cara pemberiannya bisa melalui jalur hidung lambung (nasogastric tube) atau hidung-usus (nasoduodenal tube atau nasojejunal route),” jelasnya.

Dr. Abdel Hakim Saleem, DDS., Ph.D. dari University of Helsinki, Finland menjadi pembicara ketiga dengan memberikan paparan berjudul “Aging Related to Oral Health”. Dirinya menjelaskan bahwa kesehatan mulut memiliki pengaruh terhadap kesehatan lansia secara umum.

Terakhir, Dr. Izyan Binti A. Wahab dari Universiti Malaya, Malaysia membawakan materi “Polypharmacy in Older People” yang berusaha menjelaskan secara detail dampak apa saja yang ditimbulkan oleh polypharmacy. Polypharmacy pada lansia dikaitkan dengan pemberian resep obat yang tidak tepat dan peningkatan risiko efek samping.

Inovasi precicion medicine untuk mengatasi penuaan pada lansia mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) ke-9 yang menargetkan adanya perkembangan industri, inovasi, dan infrastruktur. Hasilnya, inovasi ini dapat dinikmati oleh masyarakat untuk mewujudkan SDGs ke-3 yang menargetkan kehidupan sehat dan sejahtera. Program Summer Course yang berlangsung secara keberlanjutan ini juga sejalan dengan SDGs ke-17 yang menggarisbawahi kemitraan untuk mencapai tujuan bersama.

Summer Course 2023 dilaksanakan selama 2 minggu mulai 6 November 2023 sampai dengan 17 November 2023. Kegiatan yang melibatkan mahasiswa baik dari dalam negeri maupun luar negeri ini bertujuan untuk meningkatkan interprofesionalisme dalam manajemen dan teknologi layanan kesehatan dengan masalah yang menyertainya dengan pendekatan interdisipliner dan multi universitas. (Nirwana/Reporter. Editor: Henggar Allest Pratama)