PET-CT: Tidak Harus ‘Satu Alat, Satu Rumah Sakit’

FK-KMK UGM. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (PKMK FK-KMK UGM) mengadakan webinar bertajuk ‘Manajemen Penggunaan PET-CT di Rumah Sakit pada Selasa (23/4) secara daring yang dihadiri lebih dari 260 peserta.  

Kegiatan ini berkolaborasi dengan Pusat Studi Industri Farmasi Teknologi Kesehatan (PSIFTek) UGM dan Cyclotek – distributor Radiofarmaka PET dari Australia. Adapun narasumber dan penanggap terdiri dari elemen pemerintah, akademisi, tenaga kesehatan, dan praktisi.

“Keberhasilan pencegahan atau pengobatan kanker ditentukan oleh tingkat deteksi dini,” sambut Sekretaris Direktorat Penelitian, Prof. drg. Diatri Nari Ratih, M.Kes., Ph.D., Sp.KG(K).

Hakikatnya, PET-CT (Positron Emission TomographyComputerized Tomography) merupakan teknologi pendeteksi fungsi organ maupun sistem pada tubuh manusia atas berbagai penyakit, khususnya kanker. 

“Indonesia ketinggalan dari negara-negara lain, misalnya Bangladesh saja dengan GDP lebih rendah bisa memiliki PET-CT yang lebih banyak, ini menjadi perhatian kita ke depan,” jelas dr. Azhar Jaya, S.H., SKM, MARS., Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 

dr. Azhar pun menekankan bahwa PET-CT perlu didistribusikan pada tiap regional di Indonesia untuk memudahkan pemeriksaan pasien. Disamping itu, Ia berharap agar pendidikan tinggi mulai fokus terhadap produksi Ilmu Kedokteran Nuklir guna memenuhi kebutuhan sumber daya manusia terkait.

“Satu alat (PET-CT) bisa digunakan bersama-sama, termasuk untuk layanan primer, jadi tidak harus satu alat per rumah sakit,” sambung Prof. dr. Laksono Trisnantoro M.Sc., Ph.D., Guru Besar FK-KMK UGM. 

Disisi lain, Dr. dr. Andreasta Meliala, DPH., M.Kes., MAS., Ketua PKMK FK-KMK UGM berpendapat bahwa urusan distribusi PET-CT harus ditempatkan secara bertingkat dengan monitoring yang ketat.

“Perlu membedakan arah tujuan alat ini, untuk screening atau early diagnosis karena ini memengaruhi fasilitas, training sampai financing,” tambahnya. 

Lebih lanjut, tindak lanjut kegiatan ini akan dilaksanakan pada awal Mei mendatang melalui Pelatihan PET-CT oleh PKMK FK-KMK UGM. Hal ini sekaligus menjadi komitmen pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) yakni tujuan ke 3 yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera yang terintegrasi dengan SDGs 4 Pendidikan Berkualitas dan SDGs 10 Berkurangnya Kesenjangan. (Isroq Adi Subakti/Reporter)

Berita Terbaru