Pertemuan Jejaring Epi-4+ Analisis Kesenjangan Beban Dan Intervensi Untuk Penyakit Tidak Menular Di Indonesia

Proyek EPI4+ dirancang untuk membantu para pembuat kebijakan di Indonesia untuk mendiskusikan kebutuhan pemerataan sumber daya dalam menghadapi tantangan kesehatan baru, seperti penyakit tidak menular (PTM), melalui optimalisais penggunaan hasil penelitian dan data sekunder. EPI4+ berusaha melakukan analisis kesenjangan beban penyakit tidak menular di berbagai kelompok masyarakat di Indonesia, menganalisis faktor-faktor yang terkait dengan kesenjangan tersebut, serta mengusulkan solusi untuk mengatasi kesenjangan tersebut di masyarakat. Dengan cara ini, kegiatan ini juga akan memberikan kontribusi untuk persiapan tujuan pembangunan pasca-2015, yang tentunya akan mencakup kegiatan pembangunan kesehatan yang selama ini belum menjadi prioritas pemerintah di banyak Negara, seperti PTM, dan menekankan antar-keterkaitan antara berbagai sektor seperti lingkungan, industri, kesehatan dan analisis dengan perspektif gender.

Fokus Millennium Development Goals (MDGs) pada kematian ibu dan anak dan penyakit menular, telah “menggiring” dana dan upaya kesehatan kunci pada beberapa masalah kesehatan terkait dengan MDGs, dan telah berkontribusi pada pengabaian masalah kesehatan lainnya, yang sebenarnya lebih merupakan beban masalah kesehatan di berbagai Negara termasuk Indonesia, seperti PTM, cedera dan kesehatan mental. Menurut laporan muktahir, pada tahun 2007 sekitar tiga-perempat dari orang miskin di dunia (1,3 milyar) hidup di Negara berpenghasilan menengah seperti Indonesia, India, Cina, Nigeria, Pakistan, Meksiko dan Brazil (Sumner 2010). Perubahan ini cukup drastis dari tahun 1990 ketika 93% dari penduduk miskin dunia diperkirakan hidup di negara-negara berpenghasilan rendah. Tujuan kegiatan ini adalah Membangun forum diskusi dan jejaring untuk perencanaan strategis tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (PTM) serta mengidentifikasi masalah kesenjangan beban dan intervensi untuk PTM di Indonesia pada umumnya, dan di Yogyakarta pada khususnya