FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan Prof. Jianjun Liu dari Genome Institute of Singapore (GIS) pada Rabu, 23 April 2025, dalam rangka memperkuat kerja sama riset genomika Epstein-Barr Virus (EBV) dan Karsinoma Nasofaring (KNF). Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari diskusi teknis daring yang telah berlangsung secara intensif selama tiga bulan terakhir antara tim FK-KMK UGM dan GIS.
Prof. Liu, yang menjabat sebagai Pejabat Direktur Eksekutif dan Distinguished Institute Fellow di GIS, serta Profesor di Yong Loo Lin School of Medicine, National University of Singapore, dikenal luas atas kontribusinya dalam riset genetika penyakit, khususnya pada populasi Asia. Dengan H-indeks 95 pada tahun 2022, beliau telah menghasilkan banyak publikasi yang menjelaskan peran genetika dalam kerentanan terhadap penyakit, termasuk kanker nasofaring.
Karsinoma nasofaring merupakan keganasan yang kompleks dan multifaktorial dengan distribusi geografis unik. Di wilayah endemik seperti China Selatan, Maroko, wilayah Inuit di Arktik, serta Asia Tenggara termasuk Indonesia, KNF sering dikaitkan dengan infeksi EBV—virus umum dari keluarga Herpesvirus yang diketahui dapat memicu berbagai jenis kanker. Sementara sebagian kecil risiko genetik pada KNF diketahui berasal dari variasi pada gen Human Leucocyte Antigen (HLA), penelitian terbaru yang dipimpin oleh Prof. Liu mengindikasikan bahwa variasi genom EBV justru memiliki kontribusi lebih besar terhadap kerentanan terhadap KNF, terutama karena cara penularannya yang efisien melalui air liur. Namun, kontribusi variasi EBV ini belum pernah diteliti secara spesifik di Indonesia.
Selama kunjungannya, Prof. Liu berdiskusi langsung dengan para peneliti dari tim EBV-KNF FK-KMK UGM—di antaranya Dr. Jajah Fachiroh dan Dr. Dewi Kartikawati Paramita dari Departemen Histologi dan Biologi Sel, serta para dokter spesialis dari Departemen Bedah Kepala dan Leher RSUP Dr. Sardjito, Dr. Camelia Herdini, dan RSA UGM, dr. Anton Sony Wibowo. Diskusi ini membahas potensi kolaborasi dalam studi genetika EBV berbasis populasi Indonesia untuk mengidentifikasi variasi genom virus yang berkontribusi pada insiden KNF.
Prof. Liu juga berkesempatan mengunjungi Biobank dan Laboratorium Riset Terpadu FK-KMK UGM, yang menjadi bagian penting dari ekosistem penelitian kampus. Dalam kunjungan tersebut, ia menyampaikan komitmen GIS untuk memberikan dukungan teknis dalam pengembangan riset genomika kanker di FK-KMK UGM. Dukungan ini mencakup potensi pelatihan teknis, transfer teknologi, dan kolaborasi dalam publikasi ilmiah.
Kemitraan ini memiliki arti strategis dalam konteks global, terutama dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Kolaborasi riset genomika ini secara langsung mendukung SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dengan meningkatkan kapasitas riset untuk pencegahan, deteksi dini, dan penanganan kanker berbasis bukti ilmiah maupun SDG 4: Pendidikan Berkualitas. Selain itu, upaya lintas negara ini memperkuat SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui penguatan jejaring internasional di bidang kesehatan, inovasi, dan teknologi. (Kontributor: Jajah Fachiroh).