Perkuat Komitmen Zero Leprosy, FK-KMK UGM Terlibat dalam ILC 2025 Berskala Global

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) kembali menunjukkan kontribusinya dalam forum ilmiah internasional melalui keikutsertaan salah satu staf pengajarnya dalam kongres global. Pada Rabu, 9 Juli 2025, Prof. Dr. dr. Hardyanto Soebono, Sp.D.V.E, Subsp.D.T., Guru Besar dan staf Departemen Dermatologi dan Venereologi FK-KMK UGM, menjadi pembicara dalam International Leprosy Congress (ILC) 2025 yang diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center.

Kongres ini mengusung tema “Towards a World with Zero Leprosy” dan mempertemukan ratusan pakar, peneliti, praktisi kesehatan, pembuat kebijakan, hingga aktivis dari berbagai negara untuk mendiskusikan inovasi dalam pengendalian lepra. Diselenggarakan oleh Indonesian Society of Dermatology and Venereology (INSDV), PERDOSKI, NLR Indonesia, serta Program Pengendalian Kusta Nasional Kemenkes RI dan berada di bawah naungan International Leprosy Association (ILA), ILC 2025 menjadi forum strategis untuk menyatukan komitmen global terhadap eliminasi lepra.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Hardyanto memaparkan pembaruan terkini dalam penatalaksanaan reaksi lepra, yaitu kondisi peradangan akut yang dapat terjadi sebelum, selama, maupun setelah pengobatan. Ia menekankan pentingnya deteksi dini serta adaptasi terapi yang tepat agar komplikasi lebih lanjut, seperti kecacatan, dapat dicegah secara maksimal. Penyampaian tersebut menjadi sorotan penting, mengingat Indonesia saat ini masih menempati posisi ketiga dalam jumlah kasus lepra tertinggi di dunia setelah India dan Brasil.

Partisipasi Prof. Hardyanto dalam ILC 2025 mencerminkan peran aktif FK-KMK UGM dan Departemen Dermatologi dan Venereologi dalam mendorong riset dan pengabdian yang berdampak luas, sekaligus memperkuat jaringan kolaborasi global. Kontribusi ini sejalan dengan komitmen pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Kontributor: Widya Khairunnisa Sarkowi).