Peran Perempuan dan Silaturahmi Aman di Masa Pandemi Covid-19

FK-KMK UGM. Munculnya pandemi Covid-19 banyak menimbulkan dampak terhadap kehidupan kita baik dampak fisik, mental, dan spiritual. Apalagi beberapa hari lagi, kita akan merayakan Idul Fitri. Dimana ada hal-hal atau kebiasaan yang kita lakukan salah satunya bersilahturahmi. Dengan dilema yang dihadapi saat ini, bahwa harus ada sosial distancing, maka topik yang diangkat adalah Silaturahmi Aman di Masa Pandemi Covid-19. Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Provinsi DIY, Tri Mulyono saat membuka kegiatan.

Potensi yang dimiliki perempuan banyak sekali. Perempuan mampu multitasking, memiliki kepekaan emosional, kemampuan verbal yang bagus, daya juang yang tinggi, kreatif, tekun, serta cerdas. Perempuan sebagai pribadi, istri, ibu, anak, anggota masyarakat, wanita bekerja, dan anggota organisasi baik organisasi sosial dan politik. Peran perempuan di keluarga semakin penting kala ada kebijakan stay at home/dirumah saja. Perempuan menjadi pendidik utama dan yang pertama, memberikan kelekatan emosi yang utama, melindungan kesejahteraan psikologis anak dalam jangka panjang. Juga menjadi tim bersama suami untuk mencapai cita-cita bersama dan mengawal nilai-nilai keluarga. Hal itulah yang diungkapkan Gusti Kanjeng Bendhara Raden Ayu Adipati (GKBRAA) Paku Alam, Wakil Ketua 1 Tim Penggerak PKK DIY, saat memaparkan peran perempuan dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

Beliau juga mengungkapkan bahwa peran perempuan dalam masa pandemi ini sungguh beragam, seperti peran dalam keluarga, yaitu mengajarkan PHBS dan mendampingi anak-anak saat belajar dari rumah. Selanjutnya juga peran dalam masyarakat, salah satunya menjadi petugas di garda terdepan dalam penanganan Covid-19, yaitu sebanyak 80% adalah perawat perempuan dan 50% adalah dokter perempuan. Juga bersama melawan hoax.

Webinar kali ini juga menghadirkan narasumber, Ir. Agustina Erni, Msc., Deputi Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KEMENPPPA) RI dengan topik materi “Strategi KEMENPPPA RI dalam Memberdayakan Perempuan sebagai Agen Perubahan”. Beliau mengungkapkan, dalam konteks ini perlu adanya peningkatan peran perempuan berkolaborasi dengan Kementerian Sosial, Kementerian KUMN, BKKBN, Kemendes, dan Kementerian Dalam Negeri. Juga isu-isu perempuan dan anak sifatnya selalu lintas sectoral, sehingga intervensi yang tepat sesuai sasaran dan efektif hanya dapat dilakukan dengan kerja sama berbagai pihak.

Selanjutnya pada kesempatan ini juga membahas topik khusus mengenai “Waspada Penyebaran Covid-19 di Hari Idul Fitri”, dengan menghadirkan narasumber, dr. Bella Donna, M.Kes., Kepala Divisi Manajemen Bencana Kesehatan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM).

Dalam pemaparannya, dr. Bella Donna mengungkapkan, “Apabila boleh dikatakan, kita saat ini sudah memasuki the new normal. Selama vaksin belum ditemukan, kita masih belum aman. Tetapi bagaimana roda ekonomi dan kegiatan lainnya bisa berlangsung kembali seperti sedia kala normal. Maka itulah yang disebut the new normal, bisa tetap bekerja tetapi ada hal-hal yang perlu dijaga dan dipatuhi”, ungkapnya.

Menurutnya, dalam mewaspai Covid-19 selama Idul Fitri fokus beberapa kegiatan yang sering dilakukan adalah pemberian zakat, sholat ied, dan saling kunjung. Dalam pemberian zakat, tetap hindari kerumunan, misalnya dengan belanja lewat online, mengatur pemberian dengan penjadwalan, layanan jemput, atau bahkan transfer. Sedangkan dalam hal sholat ied, bahwa dari MUI dan Muhammadiyah telah melarang melakukan sholat ied bersama jika memang dalam situasi di lingkungan tersebut masih dalam situasi yang rentan terhadap Covid-19.

Selanjutnya kegiatan saling kunjung, “Apakah memungkinkan apabila kita membuat jadwal kunjungan? Misalnya dengan menerapkan protokol kesehatan, menggunakan masker, mencuci tangan, dan kursi berjarak. Akan tetapi masalahnya apakah masyarakat dapat disiplin dengan hal ini? Juga yang paling penting adalah apakah kita tahu siapa yang datang ke rumah? Orang Tanpa Gejala, positif Covid-19, atau carier. Lebih aman apabila bertemu melalui online”, ujar dr. Bella Donna.

Mari taati pemerintah yang telah memberikan aturan-aturan, juga tetap mengikuti protokol kesehatan Kemenkes RI atau WHO. Kemudian juga sayangi keluarga dan jangan jadikan diri sendiri OTG atau carier. Sabar melewati situasi ini dengan disiplin dan tetap berdoa bersama dengan keluarga di rumah. “The new normal mulai berjalan menuju situasi sehari-hari dengan keadaan yang berbeda dan kita mulai bisa membuat inovasi dan kreatifitas dalam menyongsong kehidupan baru”, pungkasnya pada akhir pemaparan.

Webinar yang dimoderatori oleh Desintha Dwi Asriani, MA., Ph.D., Dosen Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM ini digelar melalui platform webinar dan live streaming pada Selasa (19/05). Webinar ini merupakan webinar keenam yang terselenggara atas kerjasama PKMK FK-KMK UGM bersama DP3AP2 Provinsi DIY. (Vania Elysia/Reporter)

Berita Terbaru