Penyebab Saraf Terjepit dan Cara Penanganannya

FK-KMK UGM. Saraf terjepit bisa di seluruh bagian saraf yang ada di tubuh manusia. Jika hanya berbicara soal saraf terjepit secara umum, hal tersebut cukup membingungkan. Dalam Bincang Sehat Radio Indonesia Sehat (RAISA) berjudul “Saraf Terjepit: Bagaimana Bisa Terjadi?” pada Kamis (5/1), Dr. dr. Cempaka Thursina Srie Setyaningrum, Sp.S(K) Dosen Departemen Neurologi FK-KMK UGM membahas secara khusus saraf terjepit pada bagian punggung bawah.

dr. Cempaka menjelaskan saraf terjepit pada bagian punggung bawah bisa terjadi karena beberapa penyebab. “Saraf terjepit bisa terjadi karena apa saja, jatuh dengan trauma berat, trauma ringan yang repetitif dalam jangka waktu lama, tumor, penebalan ligamen, dan bertambahnya usia,” jelasnya.

Secara umum, gejala yang muncul adalah rasa nyeri, tertusuk, terbakar, kemeng, dan rasa tidak nyaman yang menjalar. “Gejala yang menunjukkan saraf terjepit mulai parah ada rasa baal,” tambahnya.

Menurut penjelasan dr. Cempaka, ada 2 jenis pengobatan yang bisa dilakukan. Jika kondisi belum terlalu parah, penanganan non-obat lebih dianjurkan. “Bisa melakukan exercise yang sesuai dan perhatikan apakah berat badan tergolong normal atau obesitas. Berat badan yang berlebihan juga menjadi salah satu faktor risiko saraf terjepit,” jelasnya. Jika kondisi mulai parah, dokter akan memberikan beberapa obat seperti anti depresan dan pereda nyeri.

dr. Cempaka mengatakan bahwa semua orang berisiko mengalami saraf terjepit. Namun, lansia dan orang yang obesitas memiliki risiko lebih tinggi. (Nirwana/Reporter)