FK-KMK UGM. Perkembangan otak di usia dini adalah dasar untuk pembelajaran, bagaimana berperilaku, dan kesehatan anak sepanjang hidup. Bagaimana otak berkembang bergantung pada interaksi kompleks antara gen yang dilahirkan dengan pengalaman yang dimiliki.
Paparan ini disampaikan oleh Susan Woolfenden, MBBS, DTM&H, FRACP, MPH, PhD of University of New South Wales, Sydney, Australia dalam webinar berjudul “The Importance of Early Child Development” dan “Development of Speech and Language in Children” pada Kamis (10/11) melalui zoom meeting. Kegiatan ini dapat terlaksana karena kerjasama antara Departemen Ilmu Kesehatan Anak dan Magister Ilmu Kedokteran Klinis FK-KMK UGM.
Menurut Susan, identifikasi awal adalah sesuatu yang penting dilakukan demi kesejahteraan anak dan anggota keluarganya. “Hal tersebut bisa kita wujudkan dengan memahami apa yang sedang terjadi, melakukan intervensi, konsultasi, akses pelayanan yang mudah, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Ada beberapa tanda red flag yang perlu diperhatikan dalam perkembangan anak. “Diantaranya adalah regresi pada usia berapapun, belum bisa berguling sampai usia 6 bulan, belum bisa duduk sampai usia 8 bulan, belum bisa mengucap 1 kata pun sampai usia 16 bulan, dan masih banyak lagi,” tambahnya.
Susan juga menjelaskan bahwa beberapa hal yang menjadi penghalang dalam perkembangan anak ini adalah depresi yang dialami orangtua serta social distancing yang dilakukan selama pandemi Covid-19.
Webinar kedua akan dilaksanakan pada Jumat (11/11) di tempat yang sama dengan pembicara Kate Short, Ph.D, MA, Ba. AppSc (Sp. Path), CPSP dari South Western Sydney Local Health District. Kate Short akan membawakan topik “The Evidence-based of Early Child Intervention in Limited Resources Area” dan “Assessment and Early Intervention Speech and Language Problems in Children”. (Nirwana/Reporter)