FK-KMK UGM. Magister Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (MIB FK-KMK UGM) dan Perhimpunan Biokimia dan Biologi Molekuler Indonesia (PBBMI) sukses menggelar simposium bertajuk “Biochemistry and Molecular Biology Uniqueverse for Research and Education in Biomedicine” pada Jumat (10/5) secara bauran di Auditorium Tahir Foundation FK-KMK UGM.
Kegiatan ini dihadiri sejumlah 74 peserta luring dan lebih kurang 276 peserta yang tergabung melalui saluran zoom.
“Setelah pandemi lalu, biomedis telah bertransformasi melalui integrasi biogenemik yang mendukung banyak kebutuhan pada kedokteran klinis,” sambut dr. Ahmad Hamim Sadewa, P.hD., mewakili Dekan FK-KMK UGM.
Prof Hamim menjelaskan bahwa biogenemik ini telah mengadopsi teknologi aplikasi biomedis sehingga dapat memfasilitasi kursus daring dan teknologi augmanted and virtual reality untuk mendukung pendidikan biomedis.
“Kami (FK-KMK UGM) juga mengintegrasikan teknologi 3D printing untuk menggantikan beberapa teknologi pada anatomi, misalnya,” tambahnya.
Ia berharap simposium ini dapat menjadi kesempatan kolaborasi dengan para anggota Federation of Asian and Oceanian Biochemists and Molecular Biologists (FABOMB). Khususnya, ketertarikan pada peluang riset mengenai methabolic pathway dan Krebs cycle pada studi kedokteran dan medis.
Simposium ini terdiri dari dua sesi dengan berbagai pembicara ahli. Pada sesi pertama, yakni Prof. Akira Kukuchi, Mantan Presiden FAOBMB; Prof. Joon Kim, Presiden FAOBMB; Prof. Shannon Au, Bendahara FAOBMB; Dr. Sarmoko, S.Farm., M.Sc., Apt., International Affair of PBBMI Institut Teknologi Sumatera, dan; Prof. Dr. Dra, Sunarti, M.Kes., Ketua PBBMI Yogyakarta dan UGM.
Selain itu, sesi kedua menghadirkan Prof. Sheila Nathan, Sekretaris Umum FAOBMB Universiti Kebangsaan Malaysia; Prof. Nirma Samarawickrema, Education Committee of Monash University, dan; Prof. Rasika Perera, Fellowship Committee of University of Sri Jayewardenepura.
Pada sesi pemaparan, berbagai topik diangkat oleh para narasumber. Hal ini meliputi topik WnT signaling pathway pada tumor, respon stres ribosom seluler, dinamika struktural G6PD (Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase), GPCR adhesi (adhesion G protein-protein-coupled receptor) pada kanker, serta nutrigenetika untuk nutrisi yang dipersonalisasi.
“Kalau kita membahas kanker, misalnya pada kanker payudara, saya menaruh fokus pada pengaturan pertumbuhan estrogen pada kanker payudara atau GREB1,” jelas Prof. Kuchi.
Prof Kuchi menyebutkan bahwa jika GREB1 diekspresikan secara berlebihan dalam separuh kanker payudara dan prostat, maka dapat mendorong pertumbuhan tumor.
Oleh karena itu, berbagai rekayasa biomedis dibutuhkan untuk merespons masifnya perkembangan sel, jaringan, dan lainnya pada tubuh manusia. Demikian pun, tantangan ini menjadi dorongan kerja sama bagi seluruh aktor terkait, khususnya anggota FAOBMB.
Simposium ini pun menunjukkan komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (SDGs 17), Pendidikan Berkualitas (SDGs 4), dan Kehidupan Sehat dan Sejahtera (SDGs 3). (Isroq Adi Subakti/Reporter).