FK-KMK UGM. Program Master in Medical and Health Profession Education (MHPE) FK-KMK UGM bekerja sama dengan FRIENDSHIP menyelenggarakan The 2nd MHPE-FRIENDSHIP Leading Through Change Webinar dengan tema “Changes in Clinical Teaching Practice” pada Jumat (27/10) secara daring melalui Zoom Meeting. Webinar ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi pembimbing klinis dalam proses pembelajaran di bidang kesehatan.
Pada webinar ini terdapat tiga narasumber. Beliau adalah dr. Yoyo Suhoyo, M.Med.Ed., Ph.D, Retno Sumiyarini, S.Kep., Ns., M.Med.Ed, dan Muliati Dolofu, SKM., MHPE., FFRI yang memaparkan proses pendidikan di bidang kedokteran, keperawatan, dan kebidanan. Webinar ini dimoderatori oleh dr. Rachmadya Nur Hidayah, MSc, Ph.D.
Sesi pertama, Retno Sumiyarini, S.Kep., Ns., M.Med.Ed memaparkan materi Best Practice in Clinical Teaching for Nursing Education. Beliau menyampaikan terdapat berbagai tantangan dalam pengajaran klinis untuk mahasiswa keperawatan. Tantangan tersebut dari lingkungan, mahasiswa, maupun dosen klinis.
Adanya kompetensi pembimbing yang mumpuni menjadi cara dalam menanggulangi tantangan. Retno Sumiyarini, S.Kep., Ns., M.Med.Ed menyampaikan melakukan beberapa inovasi agar proses pembelajaran menjadi lebih baik. Beliau membuat tutorial klinis, melaksanakan Objective Structured Clinical Examination (OSCE), dan membuat publikasi ilmiah.
Di sesi kedua, Muliati Dolofu, SKM., MHPE., FFRI memaparkan materi terkait feedback dalam supervisi pembelajaran klinis. Beliau mengindentifikasi bagian-bagian tertentu dari mahasiwa yang perlu diperbaiki. Tujuannya agar tidak terjadi gap antara mahasiswa dengan dosen.
“Di sini kami juga sebagai pembimbing belajar bagaimana supervisi yang kami lakukan ini sesuai dengan harapan mahasiswa, kami juga meminta masukan dan evaluasi kepada mahasiswa selama bimbingan,” terang Muliati.
Pada sesi ketiga, dr. Yoyo Suhoyo, M.Med.Ed., Ph.D memaparkan tentang Best Practice in Faculty Development for Clinical Teachers. Pembimbing klinis harus mempunyai kompetensi untuk kemampuan membimbing mahasiswa, mempunyai kemampuan melakukan penilaian, mampu berkomunikasi dengan baik, melakukan pengembangan kurikulum, teori pembelajaran, kepemimpinan, hingga mendapatkan beasiswa.
“Pembimbing klinis harus bisa memfasilitasi mahasiswa dalam memberikan pengalaman kepada mahasiswanya saat berkomuniksi dengan pasien didampingi pembimbing, hingga mereka mampu melakukan secara mandiri,” terang dr. Yoyo.
Webinar ini merupakan agenda rutin tiap bulan yang diselenggarakan oleh Program Master in Medical and Health Profession Education (MHPE) FK-KMK UGM dengan topik terkait kesehatan di Indonesia, serta dapat diikuti oleh mahasiswa semua tingkat, alumni, dosen, dan praktisi profesi kesehatan. (Sitam/Humas).