FK-KMK UGM. Prof. dr. Indah Kartika Murni, Sp.A(K)., M.Kes, Ph.D telah berhasil memperoleh gelar sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Kesehatan Anak pada Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) setelah pengukuhan yang dilaksanakan pada Selasa (13/08) di Balai Senat Lantai 2 Gedung Pusat UGM.
Melalui pidato hasil penelitian yang berjudul “Implementasi Skrining Penyakit Jantung Bawaan Kritis Menggunakan Pulse Oksimeter pada Bayi Baru Lahir: Menerapkan Bukti Lokal menjadi Kebijakan Nasional”, Prof. Ita kini menjadi salah satu Guru Besar aktif di FK-KMK UGM.
Penelitian tersebut dipilih karena penyakit jantung bawaan (PJB) kritis merupakan salah satu penyumbang tingginya angka kematian bayi (AKB) di Indonesia. Keterlambatan diagnosis dan keterbatasan alat di beberapa layanan kesehatan juga mendorong Prof. Ita untuk melakukan penelitian terkait dengan penggunaan alat skrining PJB sederhana yaitu pulse oksimeter yang sudah ada di setiap fasilitas kesehatan, termasuk fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).
“Pada FKTP dapat menggunakan pulse oksimeter untuk bayi baru lahir dengan tujuan memeriksa saturasi oksigen yang hemat biaya, tidak melukai bayi, dan mudah dilakukan untuk mendeteksi PJB kritis,” jelas Prof. Ita.
Beliau juga menekankan pentingnya peran petugas kesehatan dalam proses skrining awal dan keputusan untuk melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut (FKTL). “Apabila kasus PJB kritis dapat dirujuk dan didiagnosis sedini mungkin, maka tatalaksana di rumah sakit tersier menjadi lebih optimal dan dalam jangka panjang kematian akibat PJB kritis dapat diturunkan,” terang Prof. Ita.
Pengukuhan Prof. dr. Indah Kartika Murni, Sp.A(K)., M.Kes, Ph.D sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Kesehatan Anak, serta fokus penelitian beliau dalam implementasi penggunaan pulse oksimeter sebagai skrining awal PJB kritis pada bayi baru lahir, memperlihatkan komitmen kuat terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya SDG 3 tentang Kehidupan Sehat dan Sejahtera di berbagai tingkatan usia. Selain itu, pengukuhan Guru Besar ini juga sejalan dengan SDG 4 Pendidikan Berkualitas. (Kontributor:Ifah/Editor:Sitam).