Penguatan Literasi Kesehatan Melalui Rangkuman Berbahasa Sederhana Cochrane sebagai Sumber Literasi Kesehatan bagi Kader Posyandu Lansia di Kelurahan Sumberadi, Sleman, Yogyakarta

FK-KMK UGM. Pada hari Jumat, 12 Juli 2024, Pusat Kajian Clinical Epidemiology and Biostatistics Unit (CEBU) FK-KMK UGM menyelenggarakan program pengabdian masyarakat di wilayah Kelurahan Sumberadi, Mlati, Sleman. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan literasi kesehatan kader Posyandu Lansia melalui rangkuman bukti ilmiah berbahasa sederhana dari bukti ilmiah tingkat tinggi (tinjauan sistematik).

Acara yang berlangsung di Aula Kantor Kelurahan Sumberadi ini menghadirkan narasumber dr. Mawaddah Ar Rochmah, Sp.N., Ph.D. Beliau membawakan topik “Penguatan Literasi Kesehatan Melalui Rangkuman Berbahasa Sederhana Cochrane sebagai Sumber Literasi Kesehatan di Kelurahan Sumberadi, Sleman, Yogyakarta.”

Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 dengan pembukaan oleh MC. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Lurah Sumberadi, Drs. Hadi Sunyoto, diikuti oleh sambutan dari Ketua Pengabdian Masyarakat (Pengabmas) KOLASE, Dr. Anastasia Evi H, Ph.D, Sp.PD, K.Ger, serta sambutan dari Ketua Pengabdian Masyarakat (Pengabmas) Literasi Kesehatan, dr. Mawaddah Ar Rochmah, Sp.N., Ph.D. Setelah sambutan-sambutan tersebut, peserta melakukan pretest yang dipandu oleh Tim CEBU untuk mengukur pemahaman awal mereka.

Dr. Mawaddah Ar Rochmah kemudian memulai sesi Pengenalan Literasi Kesehatan, di mana beliau menjelaskan dasar-dasar literasi kesehatan yang penting bagi masyarakat. Sesi ini dilanjutkan dengan presentasi tentang Literasi Kesehatan Berbasis Bukti Ilmiah, yang juga disampaikan oleh dr. Mawaddah Ar Rochmah, Sp.N., Ph.D. Dalam sesi ini, beliau memberikan panduan praktis tentang bagaimana memahami dan menggunakan bukti ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. Beliau menjelaskan bahwa literasi kesehatan yang baik sangat penting, dan Cochrane Indonesia menyediakan terjemahan Rangkuman Berbahasa Sederhana (Plain Language Summary / PLS) dalam tinjauan sistematis Cochrane.

PLS adalah ringkasan singkat dan mudah dipahami dari hasil tinjauan tersebut, ditulis dalam bahasa non-teknis dengan tujuan membuat bukti ilmiah dapat diakses oleh berbagai audiens, termasuk pasien, penyedia layanan kesehatan, pembuat kebijakan, dan masyarakat umum. PLS mencakup latar belakang, temuan utama, relevansi, implikasi, dan keterbatasan dari bukti yang ada, sehingga semua orang dapat memahami dan menggunakan informasi tersebut untuk membuat keputusan kesehatan yang terinformasi. Beliau juga menjelaskan cara mengakses terjemahan PLS Cochrane Indonesia, baik berbasis media sosial maupun berbasis digital. Setelah sesi tersebut, peserta kembali melakukan posttest yang dipandu oleh Tim CEBU untuk mengukur peningkatan pemahaman mereka. Acara pagi ini kemudian ditutup oleh MC.

Dengan literasi kesehatan yang baik, yang mencakup sumber informasi yang dapat dipercaya, penyampaian informasi yang mudah dipahami, isi pemikiran yang kritis, keterampilan komunikasi yang baik, serta penggunaan teknologi untuk akses yang luas, masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait kesehatan mereka dan keluarganya. Ini juga sejalan dengan upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan ke-3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan) dan tujuan ke-4 (Pendidikan Berkualitas).

Dr. Mawaddah Ar Rochmah dalam sesinya menekankan pentingnya literasi kesehatan untuk membuat keputusan yang lebih baik terkait kesehatan. “Dengan literasi kesehatan yang baik, masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait kesehatan mereka dan keluarganya,” ujarnya. (Penulis:Tasyarani Nabila Purwandani. Editor: Josephine Diony Nanda)

Berita Terbaru