Yogyakarta – Seiring satu tahun berjalannya Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia, berbagai penyempurnaan telah dilaksanakan sebagai upaya optimalisasi pelayanan. Untuk itu dibutuhkan dukungan evidence sebagai dasar perbaikan di berbagai sektor layanan tersebut. Peningkatan peran penelitian sebagai pendukung pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan sudah saatnya diperhitungkan, terutama dalam menyajikan evidence bagi pemangku kepentingan. Agenda penelitian khususnya di bidang pembiayaan dan asuransi kesehatan sangat diperlukan dalam mengarahkan prioritas sekaligus meningkatkan kapasitas penelitian.
Untuk kebutuhan tersebut maka Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada melalui Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen Asuransi Kesehatan (Pusat KPMAK), bersama dengan Vrije University Amsterdam, Erasmus University Rotterdam dan AIGHD melalui program Nuffic melakukan serangkaian program Strengthening Capacity In Health Insurance and Finance at P-MAK Universitas Gadjah Mada to Support Implementation of the New Health Insurance Scheme in Indonesia. Program ini berjalan selama 4 tahun, terhitung mulai tahun 2015 sampai 2018, dan kick-off program dilaksanakan pada hari Selasa (20/1) di Fakultas Kedokteran UGM.
Prof. Ali Ghufron Mukti M.sc, Ph.D mantan Wamenkes yang juga project director dalam program ini menyatakan bahwa ada 5 output yang akyang diharapkan dapat dilakukan dalam program tersebut. Pertama, adalah perbaikan kurikulum program S2 Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen Asuransi Kesehatan yang selama ini salah satu fokusnya adalah membangun kapasitas mahasiswa S 2 agar paham dengan program Universal Health Coverage dan health financing. Output ini juga akan membantu para dosen di FK UGM terkait kapasitas pengajaran terkait health economic sehinga melahirkan mahasiswa yang ahli dalam bidang ini. Output kedua, adalah penguatan kapasitas peneliti di FK UGM terkait isu-isu JKN dan health economic melalui kerja sama penelitian dan penulisan bersama antara FK GM dan ahli dari Belanda sehingga bisa masuk jurnal internasional. Output ketiga adalah social outreach yang bertujuan memberikan evidance based kepada para pengambil kebijakan dan stakeholder terkait Jaminan Kesehatan Nasional, sehingga melahirkan berbagai kebijakan berdasarkan bukti (evidance based policy). Output ini diharapkan juga bisa membangun sistem e-leraning kepada semua kelompok masyarakat yang ingin belajar lebih jauh terkait universal health coverage dan health economic di Indonesia. Output keempat adalah memperbaiki kelembagaan KPMAK FK UGM sehingga bisa menjadi organisasi yang lebih efektif, efisien, dan akuntabel. Output kelima adalah menyiapkan berbagai infratruktur yang dapat menjamin program tersebut bisa berjalan baik, seperti perpustakaan, sistem e-learning, dan lain-lain.
Prof. Eddy van Doorslaer dari Erasmus University Rotterdam selaku project director dari pihak Belanda sangat senang dan menyambut baik kerjasama ini dan berharap bisa bermanfaat untuk semua stakeholder yang ada. [sumber: KPMAK]