Pengembangan Komunitas Sadar Sehat Wisata Pengolahan Limbah Ecoenzyme Melalui Kegiatan Pengabdian Masyarakat FK-KMK

FK-KMK UGM. Pada tanggal 24 Juni 2024, dilaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada pengembangan komunitas sadar sehat melalui pengolahan limbah ecoenzyme. Program ini diketuai oleh dr. Nurwestu Rusetiyanti, M.Kes., Sp.KK(K), dengan monitoring oleh tim pengabdian FK-KMK UGM, yaitu Marina Hardiyanti S.Gz., M.Sc dan Ema Madyaningrum S.Kep., NS., M. Kes., Ph.D. Program ini merupakan bagian dari upaya Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta dalam mempersiapkan pengembangan wisata kesehatan di Yogyakarta, khususnya melalui peningkatan pengelolaan obat tradisional dan jamu sebagai salah satu pilar dari wellness tourism. Pengembangan wellness tourism ini dilaksanakan di Kelurahan Sosromenduran.

Dalam program pengabdian masyarakat ini, beberapa kegiatan utama yang dilakukan meliputi inovasi apem dalam tradisi “Apeman”, pengolahan limbah ecoenzyme, skrining sifilis, dan pelatihan satgas/konselor pembina PSK. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga untuk memperkuat kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan melalui pengolahan limbah. Selain itu, program ini bertujuan untuk memperkuat komunitas dengan memberikan pelatihan dan pengetahuan yang relevan, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup di daerah mereka.

Kegiatan ini sangat mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan poin 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Poin 3 berfokus pada memastikan kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua usia, yang tercermin dalam kegiatan skrining kesehatan dan pelatihan konselor. Sementara itu, poin 17 menekankan pentingnya kemitraan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, yang diwujudkan melalui kolaborasi antara UGM, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, dan masyarakat setempat dalam mengembangkan komunitas sadar desa wisata. Program ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat diterapkan di daerah lain dalam upaya mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. (Reporter: Resha Ayu/ Editor: Dea Wahyu Lestyarini)

Berita Terbaru